Page 90 - Pendidikan-Agama-Katolik -Kelas 8-
P. 90

Bab VI

                                  Gereja sebagai Paguyuban


                                                         Orang Beriman






                    Gereja berasal dari kata “ekklesia” yang berarti pertemuan rakyat yang bersifat
                 religius. Ungkapan ini agak sering dipergunakan dalam terjemahan Yunani dalam
                 Perjanjian Lama untuk pertemuan bangsa terpilih di hadapan Allah, terutama untuk
                 pertemuan di Sinai, dimana bangsa Israel menerima hukum dan dijadikan oleh Allah
                 sebagai bangsa-Nya yang kudus. Di dalam Gereja, Allah mengumpulkan bangsa-Nya
                 dari  segala  ujung  bumi.  Dari  sinilah  maka  pengertian  Gereja  adalah  persekutuan
                 umat beriman di seluruh dunia yang terdiri dari jemaat-jemaat setempat dan menjadi
                 nyata sebagai pertemuan liturgis, terutama sebagai pertemuan ekaristi (KGK 752).
                    Bila kita ingin menjadi anggota suatu perkumpulan, alangkah bijaksananya bila
                 kita berusaha mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan perkumpulan itu. Demikian
                 pula  dengan  perkumpulan/paguyuban  yang  disebut  dengan  Gereja.  Sebelum  kita
                 masuk  ke  dalam  Gereja  maka  baiklah  jika  seandainya  kita  berusaha  pula  untuk
                 mengenal Gereja dengan segala macamnya. Kita perlu mengetahui siapa saja yang
                 menjadi  anggotanya,  apa  syaratnya  menjadi  anggota,  apa  hak  dan  kewajibannya,
                 apa  saja  kegiatannya,  apa  tujuan  dari  Gereja  itu  dan  sebagainya.  Sebagai  sebuah
                 perkumpulan,  Gereja  mempunyai  identitas  yang  jelas.  Gereja  terbentuk  melalui
                 sejarah berdirinya, Gereja memiliki ciri-ciri yang terlihat maupun tidak terlihat yang
                 menjadi identitasnya, juga mempunyai berbagai bentuk pelayanan.
                    Dalam bab ini, kita akan membahas identitas Gereja itu dari identitasnya sebagai
                 Paguyuban Umat beriman beserta ciri-ciri yang melekat padanya, maupun bentuk-
                 bentuk pelayanannya.  Oleh karena itu, bab ini membahas 3 subbab, yaitu:

                 A. Gereja sebagai Paguyuban.
                 B.  Ciri Gereja sebagai Paguyuban.
                 C.  Bentuk-bentuk Pelayanan Gereja sebagai Paguyuban.













                    84     Kelas VIII    SMP
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95