Page 22 - Sepatu Untuk Mamad
P. 22
“Hah.. bude.. kenapa bude..?” ucap mamad
“Kenapa mad?” ucap bude
“Bude sakit? Bude terlihat sangat lemas dan
pucat” ucap mamad
“Nggak papa mad, bude hanya kecapean saja”
ucap bude
Mamad pun bingung dan bimbang, dia tahu
bahwa budenya itu sepertinya sakit tetapi
budenya tidak mau jujur dengannya”
“Mad, kamu sudah makan?” ucap bude
“Sudah bude, bude sudah makan?” ucap
mamad
“Sudah mad” ucap bude
“Oh iya bude, mamad sangat berterima kasih
sama bude, bude sudah membelikan sepatu
yang bagus sekali untuk mamad” ucap mamad