Page 28 - Sepatu Untuk Mamad
P. 28
“Iya nak, ayah juga tidak menyangka akan
secepat ini” ucap ayah
Nampak mobil ambulance datang di rumah
budenya, mamad pun segera keluar rumah
dan hendak membantu. Saat itu, mamad
menangis tak terhingga sampai budenya
dikuburkan. Mamad sangat sedih budenya
telah tiada, tapi mamad juga sadar kalau
umur tidak ada yang tahu.
“Aku harus ikhlas, mungkin ini jalan
terbaik untuk bude” ucap mamad
“Aku harus semangat meraih cita-citaku
untuk menjadi pemain sepak bola yang
handal, agar bude bangga telah
memberikan sepatu yang bagus sekali”
ucap mamad