Page 37 - Anak_Guo
P. 37

“Sudah biar aku saja,” balas Silvi.

                “Ya, Zah. Biarkan kami membantumu,”  ujar
            sahabatnya yang lain dengan kompak.

                “Terima kasih teman-teman. Maaf aku merepotkan

            kalian,”  jawabnya dengan lirih  terharu  mendengar
            kebaikan dari para sahabatnya itu.

                “Sudah semestinya kita saling membantu, Zah,” seru

            Rafael dengan senyum manis di wajah tampannya itu.
                Keempat sahabat itu melanjutkan pekerjaan Azizah.

            Secara bersama mereka memecahkan bagian ujung

            langkitang dengan hati-hati. Melihat kebaikan yang
            dilakukan keempat sahabatnya itu, Azizah pun menangis

            tersedu-sedu.
                “Mengapa kamu  menangis?”  tanya Silvi  dengan

            penasaran melihat sahabatnya itu menitikkan air mata.

                “Aku sayang kalian.  Aku bangga memiliki sahabat
            seperti kalian,” jawab Azizah dengan sesekali mengusap

            pipinya karena basah.
                “Jangan menangis  lagi,  Zah,”  balas Silvi  dengan

            memeluk sahabatnya itu.











                                                                         29
                                                                         29
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42