Page 53 - Modul Sistem Casemix dan Remunerasi
P. 53
suatu cara untuk menstandarisasikan praktik klinis dan umumnya
dilaksanakan di rumah sakit.
Pelayanan medis yang terstandarisasi akan memudahkan fasilitas
pelayanan kesehatan menyeragamkan pelayanan tenaga medis dengan tetap
memperhatikan mutu pelayanan. Dengan adanya Clinical Pathway fasilitas
pelayanan kesehatan dapat melakukan efisiensi pelayanan tanpa mengurangi
kualitas yang diberikan kepada pasien karena jenis pemeriksaan, jenis
tindakan dan pengobatan yang diberikan telah merujuk kepada panduan klinis
yang sesuai dengan standar.
Untuk keberhasilan pelaksanaan Clinical Pathway komitmen dokter
merupakan hal sangat penting, karena Clinical Pathway akan menjadi acuan
untuk informasi perhitungan unit cost guna mencapai pengendalian biaya dan
pengendalian mutu. Hal ini sesuai dengan tujuan dari penyusunan Clinical
Pathway yaitu untuk membuat standarisasi pemeriksaan dan perawatan
pasien yang memiliki pola tertentu, dan data dari Clinical
Pathway selanjutnya akan menjadi masukan bagi perhitungan pembiayaan
INA CBG’s agar terjadi kendali mutu dan kendali biaya.
Dari semua aktifitas pelayanan Clinical Pathway seperti visite, tindakan,
obat-obatan, alat kesehatan dan lain lain yang telah dilakukan selanjutnya
diinformasikan kepada Tim Costing , dan Tim Costing akan mengisi form
Clinical Pathway sesuai dengan tarif yang berlaku di RS, untuk
membandingkan Biaya total akan dengan Tarif INA-CBG’s. Ciri-cirinya dari
Clinical Pathway adalah:
✓ Pertama, Clinical Pathway merupakan dokumen tertulis berbentuk
Form,
✓ Kedua, Pelayanan dalam Clinical Pathway bersifat multidisiplin,
✓ Ketiga, Tidak semua penyakit dibuat Clinical Pathway-nya. Clinical
Pathway efektif dan efisien untuk penyakit yang
perjalanannya predictable,
40