Page 17 - Pembelajaran Biologi Berbasis Isu Sosiosaintifik - Perubahan Lingkungan
P. 17
Tujuan: Melalui penalaran kritis terhadap isu
sosiosaintifik dapat menganalisis perubahan
lingkungan akibat Penambangan Emas Tanpa
Ijin (PETI) di daerahnya.
LKPD 1 Alokasi waktu:20 menit
(Perubahan Lingkungan)
1. Baca wacana di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan yang diberikan
dengan jelas dan tepat!
BENGKAYANG, KOMPAS.com – Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Bengkayang,
Kalimantan Barat (Kalbar) Henry Octavius menyebut, setidaknya terdapat tujuh hektar di
dalam kawasan Hutan Lindung Gunung Bawang telah rusak akibat pertambangan emas tanpa
izin (PETI). Aktivitas tersebut, terang Henry, ditengarai dapat mengancam keberlangsungan
ekosistem dan keanekaragaman hayati hutan. “Harus ada sinergi antar semua lini, dari
pemerintah pusat, provinsi hingga daerah. Bagaimana pun juga, secara kewenangan, kawasan
hutan ada pada pemprov dan pusat,” kata Henry, saat dihubungi, Selasa (8/3/2022). Henry
menerangkan, berdasarkan penelusurannya, tambang emas ilegal di Hutan Lindung Gunung
Bawang berada di lima lokasi, yakni Dusun Lumar, Desa Tiga Berkat, Kecamatan Lumar,
seluas satu hektar; Gunung Serantak, Desa Tiga Berkat, Kecamatan Lumar, seluas satu hektar.
Kemudian, berada di Dusun Molo, Desa Seren Selimbau, Kecamatan Lumar, seluas dua
hektar; Kelurahan Sebalo, Kecamatan Bengkayang, seluas satu hektar; dan Desa Saka Taru
dan Desa Lembah Bawang, Kecamatan Lembah Bawang, seluas dua hektar. “Jadi, total luasnya Diberitakan, sumber air bersih PDAM Tirta Bengkayang di Intake Riam Madi,
sekitartujuh hektar,” ungkap Henry. Desa Tiga Berkat, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan
Barat (Kalbar), tercemar limbah aktivitas penambangan emas tanpa izin
Sementara itu, sebelumnya, aktivitas tambang emas ilegal di Hutan Lindung Gunung Bawang (PETI). Akibatnya, sedikitnya 35.000 pelanggan terancam terdampak merkuri.
diduga mencemari sumber air bersih PDAM Tirta Bengkayang di Intake Riam Madi, Desa Tiga
Berkat, Kecamatan Lumar. Terkait hal tersebut, Henry memastikan telah melakukan kegiatan Berbagai upaya penanganan serta pencegahan untuk menghentikan aktivitas
sosialisasi, penyuluhan, patroli rutin untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Namun, ilegal tersebut telah dilakukan. Mulai dari dialog dengan warga setempat,
menurut Henry, masih tidak efektif dan kegiatan tambang ilegal masih tetap terjadi dan hingga digelar upacara adat, namun aktitivas penambangan masih dilakukan.
malah semakin marak. "Kami tidak memiliki personel Polisi Kehutanan (Polhut) dan Penyidik Bahkan, tim gabungan yang rutin menggelar patroli dalam dua pekan terakhir,
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sehingga penegakan hukum tidak dapat dilakukan," ucap hanya kucing-kucingan dengan para pelaku. “Lokasi aktivitas tambang
Henry. Maka dari itu, terang Henry, pihaknya telah meminta Balai Penegakan Hukum memang sulit dijangkau. Dari Intake Madi, sekitar 2 jam jalan kaki. Jalannya
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Seksi Wilayah III Kalimantan Barat melalui Kepala Dinas melewati hutan, berbukit dan terjal. Selain itu, banyak jalan tikus dan para
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kalbar melakukan penegakan hukum. "Namun, yang lebih pelaku lebih mengerti lokasi,” kata Kasat Reskrim Polres Bengkayang Iptu
penting adalah semua unsur pemerintah, dari pusat hingga daerah bersinergi. Bagaimana pun Ambril saat ditemui, Senin (28/2/2022).
juga secara kewenangan kawasan hutan ada pada pemprovdan pusat," ungkap Henry.
KLIK untuk ke sumber berita