Page 70 - eBook Panduan Menghayati Pra-Paskah 2025
P. 70

TANGAN TUHAN YANG TERULUR

                                             (YEHEZKIEL 37:15-23)

            Apa yang dirasakan oleh seseorang ketika ia mengalami kejatuhan?

            Sudah pasti sakit, lalu kemudian malu atau bahkan putus asa karena
            tidak bisa bangkit lagi. Jatuh adalah kondisi yang tidak nyaman bagi

            siapapun. Lalu, apa yang  diinginkan  orang ketika dalam kondisi
            jatuh?  Sudah  pasti  mengharapkan  pertolongan  orang  lain,

            pemulihan dan kemudian mampu bangkit lagi. Ya.. uluran tangan

            sangat dibutuhkan saat mengalami kejatuhan.
               Inilah sesungguhnya yang dialami oleh Israel Selatan atau Yehuda

            ketika  mereka  mengalami  pembuangan  di  Babel.  Mereka  dalam
            kondisi jatuh dan kehilangan pengharapan (ay.11). Sebagai suatu

            bangsa mereka sudah tidak diakui lagi. Tembok Yerusalem yang

            runtuh  sebagai  simbol  batas  negara,  memandakan  Israel  bukan
            suatu bangsa yang eksis lagi. Yah, mereka hancur dan hilang. Lalu

            tiba-tiba  melalui  Yehezkiel,  TUHAN  menawarkan  pemulihan
            kepada mereka sebagai suatu bangsa (ay.15-19). Bukan itu saya,

            pembaharuan  dan  pemulihan  akan  dilakukan  Tuhan  dalam

            kehidupan  spiritual  umat  juga  (ay.23).  Bagaimana  hal  itu  akan
            terjadi?  Hal  tersebut  dimulai  dari  rencana  Tuhan  yang  akan

            menjemput  umatNya  dari  pembuangan  (ay.21),  dan  membawa
            pulang mereka ke tanah mereka sendiri.

               Ya..  ketika  Isrel  mengalami  kejatuhan,  TUHAN  tidak
            mengabaikan mereka. Tangan Tuhan terulur untuk memberikan

            pertolongan.  Mereka  dijanjikan  pemulihan  sebagai  suatu  bangsa

            dan hubungan dengan Tuhan dibaharui. Jika Tuhan mengulurkan
            tanganNya, segala sesuatu dipastikan menjadi baik kembali. Jika

            Tuhan  mengulurkan  tanganNya,  maka  semua  yang  rusak  pasti
            diperbaiki. Tidak ada yang tidak bisa dipulihkan jika Tuhan sudah

            turun tangan.

               Persoalan  penting  saat  ini  adalah,  ketika  Tuhan  mengelurkan
            tangan,  apakah  kita  bersedia  “mengangkat  tangan”  menyambut

            uluran pertolongan Tuhan? Menyambut tangan Tuhan itu dilakukan
            dengan pertobatan dan pembaharuan hidup. Karena itu, jika Tuhan

            ulurkan tanganNya, maka sambutlah…  Amin
   65   66   67   68   69   70   71   72