Page 11 - Kelompok 1
P. 11

B.Tata Nama Amina





            Tata nama senyawa amina mengikuti aturan-aturan sebagai berikut.


          1. Amina  sederhana  diberi  nama  berdasarkan  sistem  gugus  fungsional.
            Gugus alkil atau aril disebutkan terlebih dahulu kemudian diikuti dengan

            akhiran  amina.  Untuk  amina  sekunder  dan  tersier  yang  mempunyai

            substituen lebih dari datu, maka gugus alkil terbesar dianggap sebagai

            induk. Gugus alkil tambahan dinyatakan sebagai awalan N-alkil.

            Contoh:


                               CH  NH 2                                   (CH  )  NH
                                    3
                                                                                  2
                                                                                3
                             Metilamina                                 Dimetilamina


                          (CH  )  NCH  CH       3
                               3
                                  2
                                          2
                          Etildimetilamina
                                                                       2-pentilamina

         2. Senyawa  yang  mempunyai  dua  gugus  amina  diberi  nama  dengan

             akhiran  diamina  dari  alkana  induknya  dengan  pemberian  angka  yang

             sesuai.
             Contoh:









                         1,2-propanadiamina                        1,3-propanadiamina


         3.  Untuk  amina  yang  mempunyai  substituen  yang  sejenis  maka

             penamaannya dengan memberi awalan di atau tri pada senyawa alkil

             yang diikuti dengan akhiran amina.


             Contoh:








                               difenilamina                               trimetilamina



                                                            11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16