Page 109 - BUKU PELESTARIAN LINGKUNGAN ISBN 2023_Neat
P. 109
Badai asam garamnya
Gelombang menjadi napas.
Tempat anak cucu menetas
Meretas pantai demi pantai
Membangun bandar dan kota (Hal 4)
Pada bait puisi “kami kau halau ke lembah-lembah ke
rumah rimau” mewacanakan bahwa masyarakat melayu
identik dengan perdangan rempah-rempah melalui jalur
laut.
Pada bait puisi “tinggal kata” mewacanakan kondisi pohon-
pohon yang semakin habis dan memprihatinkan di pinggir
jalan raya karena pembangunan kota dan jalan.
Sebatang pohon akasia dipinggir sebuah jalan raya
Tinggal rangka ketika sesorang entah siapa menguliti
batangnya
Tinggal seranting daun kuning di pucuknya (Hal 54)
Pada bait puisi “Danau Toba” mewacanakan kondisi Danau
Toba yang masih asri terjaga dan coba teris dijaga di era
kemajuan teknologi.
103