Page 23 - 097_098_099_E-Modul Sistem Reproduksi
P. 23

3.2          OOGENESIS





          Oogenesis merupakan proses terbentuknya sel kelamin wanita atau proses permbentukan dan perkembangan sel
     ovum, hal itu berlangsung di dalam ovarium (indung telur). Sel telur yang dikeluarkan oleh wanita berbeda dengan
     laki-laki, jika wanita hanya dapat mengeluarkan satu sel telur saja sedangkan laki-laki banyak.


            Proses terjadinya oogenisis dimulai dari oogonium yang bersifat diploid, yang mengandung kromosom sebanyak
      23 pasang yang membelah secara mitosis menjadi oosit primer dengan sifat yang sama yaitu diploid. Dari oosit primer

      tersebut mengalami pembelahan meiosis I menjadi oosit sekunder dan badan kutub I. Selanjutnya dari oosit sekunder
      akan mengalami pembelahan lagi menjadi meiosis II dengan membentuk ootid dan badan kutub II. Dan akhirnya ootid
      tersebut yang akan berkembang menjadi ovum, dan dari sepanjang proses tersebut hanya satu ovum saja yang dapat

      dihasilkan.

     Dalam proses oogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon diantaranya :



       01    Hormon FSH


                      Merupakan  hormon  gonadotrhopin  yang  diproduksi  pada  sel-sel  basal  hipofisis  anteroir  sebagai  respon
          terhadap GnRH yang berfungsi sebagai merangsang pertmubuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum. FSH terikat
          dengan reseptor spesifik pada membran plasma yang menjadi sel targetnya adalah sel folikel di ovarium. Kenaikan
          dan kegagalan dari kadar FSH merupakan indikasi kegagalan gonad akibat difungsi hipofisis. Dan kadar FSH

          dalam darah dapat menyebabkan tingkat kesuburan dari seorang wanita.



        02   Hormon Esterogen


                   Hormon esterogen merupakan hormon yang dihasilkan oleh ovarium. Di dalam hormon esterogen terdiri dari
          berbagai jenis akan tetapi yang paling umum diproduksi adalah estradion. Fungsi dari hormon esterogen adalah

          merangsang sekresi dari hormon LH. Hormon esterogen tidak hanya memiliki fungsi akan tetapi manfaat dari
          hormon ini adalah untuk menciptakan ketebalan dalam endometrium saat siklus menstruasi, menjaga kualitas dan
          kuantitas cairan serviks dan vagina serta mampu mengatur tempratur suhu tubuh. Hormon esterogen jika secara
          alami  akan  diproduksi  oleh  sel  internal  folikel  pada  ovarium  secara  primer.  Sedangkan  jika  hormon  esterogen

          diproduksi  dengan  jumlah  lebih  sedikit  maka  akan  diproduksi  di  kelenjar  adrenal  melalui  konversi  hormon
          androgen.



        03   Hormon LH


                    Merupakan salah satu hormon yang diproduksi oleh sel-sel hipofisis anterior. Fungsi dari hormon LH adalah

          untuk merangsang terjadinya ovulasi yaitu proses pematangan sel ovum. Selama fase luthea, hormon LH memiliki
          fungsi  untuk  mempertahankan  korpus  luteum  pasca  ovulasi.  LH  terikat  pada  reseptor  membran  plasma  yang
          spesifik dan menstimulasi progesteron yang dilakukan oleh sel korpus luteum. Tidak hanya hormon FSH saja yang
          dapat  meningkatkan  kesuburan  pada  wanita,  hormon  LH  juga  merupakan  kadar  dalam  darah  yang  dapat

          meningkatkan kesuburan wanita.



       04    Hormon Progesteron


                  Hormon progesteron merupakan hormon steroid yang disekresi oleh korpus luteum, plasenta dan sejumlah

           kecil dari folikel. Fungsi hormon progesteron berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH. Selain fungsi
           yang dimiliki oleh hormon progesteron, juga memiliki peran dalam peristiwa mentruasi dan kehamilan. Selain itu
           hormon  ini  juga  berperan  dalam  organ  reproduksi  termasuk  kelenjar  mammae  dan  endometrium  serta  dapat

           meningkatkan  suhu  tubuh  manusia.  Pada  progresteron  selama  kehamilan  dapat  mempertahankan  plasenta,
           menghambat pergerakan uterus serta mempersipkan mammae untuk proses laktasi.






















































  e-Modul Sistem Reproduksi Wanita                                                                                                                    20
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28