Page 6 - MATERI MONTURES (MONOPOLI INTERAKSI NUSANTARA)
P. 6

C. Jenis Keberagaman Etnis Indonesia


               Keragaman etnis adalah keberagaman suku budaya. Di Indonesia, istilah kelompok etnis
               dapat disamaartikan dengan suku bangsa, di samping ada pula yang menyebutkan dengan
               golongan etnis. Indonesia memiliki beragam etnis, antara lain: Batak, Jawa, Sasak dan
               sebagainya.

               Pengertian etnis lebih didasarkan pada ciri-ciri sosial-kultural seperti agama, bahasa,
               asal suku, asal Negara, dan tata cara hidup sehari-hari. Contohnya ada seorang anak
               keturunan belanda,berkulit putih dan bermata biru, tinggal bersama keluarga bali sejak kecil.
               Kemudian anak tersebut tumbuh dewasa sebagai mana umumnya orang bali; berbahasa,
               beragama,bertatacara hidup sebagaimana orang bali.Maka, secara sosial-kultural, apabila
               mengikuti makna kata etnis yang sesuai dengan pengertin di atas anak tersebut tidak bisa di
               sebut beretnis Belanda , tetapi lebih layak untuk disebut etnis bali.




               D. Jenis Keberagaman Agama Indonesia

               Ada enam agama yang diakui oleh pemerintah di Indonesia, antara lain Islam, Kristen,
               Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Keenam agama ini diatur dalam TAP MPR
               Nomor 1 Tahun 1965 dan UU Nomor 5 Tahun 1969. Saat ini, Islam menjadi agama
               mayoritas penduduk di Indonesia dengan jumlah penganutnya sekitar 87,2 persen.
               Sementara itu, agama Kristen memiliki pengikut sekitar 6,9 persen, Katolik sekitar 2,9
               persen, Hindu sekitar 1,7 persen, Budha sekitar 0,7 persen, dan Konghucu sekitar 0,05
               persen.
               Dengan adanya banyak agama ini, pemerintah pun memberikan hak kepada warga

               negaranya untuk memilih sendiri agama yang ingin dianut secara merdeka. Lebih lanjut,
               kemerdekaan memilih agama dan sistem kepercayaan ini diatur dalam UUD NRI 1945
               Pasal 28 ayat (1) dan (2). Adanya aturan ini memberikan makna bahwa setiap manusia
               bebas memilih dan melaksanakan ajaran agama menurut keyakinan dan
               kepercayaannya. Dengan kata lain, tidak boleh ada unsur pemaksaan dalam memilih
               agama yang diinginkan.
   1   2   3   4   5   6   7