Page 13 - MODUL PEMBELAJARAN XI_ GAJAZ_Fortopolio
P. 13
H. Distribusi Pendapatan
Pendapatan nasional yang tinggi tidak dapat menjamin kemakmuran masyarakat
suatu negara. Hal ini terjadi karena pendapatan nasional tersebut seringkali tidak
dinikmati oleh seluruh masyarakatnya. Dengan kata lain, terjadinya distribusi
pendapatan yang tidak merata. Dengan mengetahui tingkat distribusi pendapatan, maka
akan diketahui seberapa besar kesenjangan atau ketimpangan pendapatan antara
masyarakat kaya dan masyarakat miskin dalam suatu negara. Jadi distribusi pendapatan
menunjukkan kemerataan pendapatan suatu negara.
Ada dua tolak ukur untuk mengetahui kemerataan pendapatan, yaitu rasio indeks gini
dan kriteria bank dunia
I. Rasio Indeks Gini
Rasio Indeks Gini biasa disebut Koefisien Gini. Koefisien Gini adalah ukuran
ketimpangan atau ketidakmerataan pendapatan suatu negara. Angka koefisien gini
berkisar antara 0 – 1. Semakin kecil koefisien gini, semakin merata distribusi
pendapatannya, semakin besar koefisen gini (mendekati satu), semakin tidak merata
pendapatannya. Kriteria ketimpangan pendapatan berdasarkan besarnya koefisien
gini yaitu :
A. 0,71 – 1,00 menunjukkan ketimbpanga sangat tinggi
B. 0,50 – 0,70 menunjukkan ketimpangan tinggi
C. 0,36 – 0,49 menunjukkan ketimpangan sedang
D. 0,20 – 0,35 menunjukkan ketimpangan rendah
Nilai rasio indeks gini/koefisien gini dapat digambarkan dalam bentuk kurva yang
disebut kurva Lorenz. Kurva Lorenz adalah kurva yang menunjukkan perbandingan
persentase pendapatan yang diperoleh dengan persentase jumlah penduduk.
Kurva (a) merupakan kurva Lorenz yang semakin dekat dari garis
diagonal/kemerataan. Artinya distribusi pendapatan semakin merata. Pendapatan
nasional yang diterima suatu negara dapat secara merata dirasakan oleh
masyarakatnya. Tidak ada yang terlalu kaya atau terlalu miskin.
Kurva (b) merupakan kurva Lorenz yang semakin jauh dari garis
diagonal/kemerataan. Artinya distribusi pendapatan semakin tidak merata.
a. Kriteria Bank Dunia
Menurut Bank Dunia kriteria ketidakmerataan didasarkan pada
bagian/persentase pendapatan nasional yang dinikmati oleh tiga lapisan
penduduk :
A. 40% penduduk berpendapatan terendah (penduduk termiskin)
B. 40% penduduk berpendapatan menengah
C. 20% penduduk berpendapatan tinggi (penduduk terkaya)
Dalam menghitung persentase distribusi pendapatan menurut bank dunia yang
menjadi patokan adalah 40% penduduk termiskin , kriterianya sebagai berikut :
A. Jika 40% penduduk termiskin menikmati < 12% pendapatan nasional,
maka ketimpangan tinggi
B. Jika 40% penduduk termiskin menikmati 12%-17% pendapatan nasional,
maka ketimpangan sedang
C. Jika 40% penduduk termiskin menikmati >17% pendapatan nasional,
maka ketimpangan rendah.
12