Page 21 - LKPD ELEKTRONIK INTERAKTIF BAKTERI FULL YA
P. 21
LKPD ELEKTRONIK INTERAKTIF BAKTERI FASE E SMA/MA
Lapisan yang tebal disebut kapsul, sedangkan jika lapisannya tipis disebut lapisan
lendir. Bakteri yang hidup parasit pada organisme lain dan bersifat patogen
(penyebab penyakit) pada umumnya memiliki kapsul, sedangkan bakteri saproba
(mendapatkan makanan dari sisa organisme) biasanya memiliki lapisan lendir.
Oleh karena itu, makanan yang terkontaminasi bakteri jenis ini biasanya akan
terlihat berlendir. Cobalah Anda perhatikan makanan yang sudah basi. Jika
berlendir, menunjukkan makanan tersebu banyak mengandung bakteri saproba.
Kapsul atau lapisan lendir berupa senyawa kental dan lengket yang
disekresikan oleh bakteri. Kapsul tersusun dari glikoprotein (senyawa campuran
antara glikogen dan protein), sedangkan lapisan lendir tersusun dari air dan
polisakarida. Kapsul dan lapisan lendir berfungsi sebagai pelindung, menjaga sel
agar tidak kekeringan, dan membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada
substrat. Pada bakteri patogen, kapsul melindungi bakteri dari pengaruh sistem
kekebalan (antibodi) yang dihasilkan oleh sel tubuh inang.
b. Dinding Sel
Dinding sel berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel, memberikan
perlindungan fisik, dan menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang
hipotonis (tekanan osmotik lebih rendah). Akan tetapi, sel bakteri dapat
mengalami plasmolisis jika berada dalam lingkungan yang hipertonis (tekanan
osmotik lebih tinggi). Hal inilah yang menyebabkan bakteri akan mati jika berada
pada larutan yang pekat, misalnya mengandung banyak garam atau banyak gula.
Dinding sel bakteri tersusun dari senyawa peptidoglikan. Peptidoglikan adalah
suatu polimer yang terdiri atas gula yang berikatan dengan polipeptida pendek.
Ketebalan lapisan peptidoglikan yang dimiliki bakteri bervariasi. Ketebalan
lapisan ini berpengaruh terhadap respons pewarnaan, yang dapat digunakan dalam
penggolongan bakteri, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
Dinding sel pada Eubacteria mengandung peptidoglikan, sedangkan dinding sel
pada Archaebacteria tidak mengandung peptidoglikan.