Page 17 - TEKS CERITA ULANG MARKUSIP
P. 17
Pintupun terbuka perlahan, Tiba-tiba saja
muncul seorang gadis dengan tongkat di tangannya.
Gadis cantik itu memandang kosong ke depan,
mencari sumber suara.
“Iya, ada yang bisa saya bantu? Ingin
mencari siap]a ya?” tanya Bulan.
Kaget, Nico terkesima dengan kecantikan
Bulan. Nico yang masih syok tersadar saat Bulan
meraba-raba wajahnya.
“Ah maaf, saya tersesat dan tidak tahu jalan
kembali ke luar hutan,” jawabnya terbata-
bata.
Nico pun menyadari bahwa Bulan tidak bisa
melihat. Ia akhirnya mengurungkan diri untuk
meminta tolong dan berniat untuk pergi.
“Emm maaf mengganggu, kalau begitu saya
pamit,” ucapnya.
Belum sempat Nico melangkah dari rumah
kayu itu, tiba-tiba saja Bulan mencegahnya. Bulan
menahan Nico dengan tongkat kayu miliknya sambil
tersenyum.
“Aku tahu jalan ke luar hutan, keluarlah ke
arah timur. Di situ ada tali panjang dari akar
pohon melilit di setiap pohon. Ikutilah akar
itu, dan kau akan keluar dari hutan ini,” ucap
Bulan.
“Ah baiklah, terima kasih banyak. Kalau
boleh tahu siapa namamu?” tanya Nico.
“Bulan,” jawabnya.
3) Reorientasi
Dan Nico pun benar-benar takjub karena akar
itu benar-benar ada. Ia pun berhasil keluar dari
hutan dan tidak bisa melupakan Bulan. Sejak saat
itu, setiap minggu Nico selalu masuk ke hutan dan
melihat setiap aktivitas Bulan di rumahnya dari
kejauhan. Ia selalu memakai akar yang Bulan
12
tunjukkan sebagai penunjuk jalan untuk kembali.

