Page 3 - MODUL PB 2021_ver2_Neat
P. 3
Matakuliah Pertanian Berlanjut
KATA PENGANTAR
Terbatasnya ketersediaan pangan, energi dan serat di masa depan
sebagai ancaman serius akibat dari perubahan iklim. Masalah baru
yang lebih kompleks di bidang Pertanian, memerlukan strategi
pengelolaan yang lebih terpadu (ekonomi, ekologi, dan kesehatan)
untuk produksi tanaman yang berlanjut. Berbekal pengetahuan yang
diperoleh dari MK Teknik Produksi Tanaman di setiap lahan dan
Pengelolaan Lahan di berbagai Agroekosistem, maka perkuliahan
Pertanian Berlanjut ini memasuki kajian yang lebih kompleks di tingkat
bentang lahan (lansekap), multi years dan multi pihak.
Kajian dalam kuliah ini dititik beratkan pada sistem pertanian yang
sehat dan ramah lingkungan melalui optimalisasi faktor biotik dan
abiotik dalam agroekosistem, pada skala makro dengan pemanfaatan
biodiversitas tanaman pertanian untuk mengoptimalkan 4 macam jasa
lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat luas, yaitu sebagai
penyedia (pangan, pakan, papan, obat, buah, energy), budaya
(estetika, rekreasi, spiritual, pendidikan), penunjang (pembentukan
tanah, siklus hara), dan regulasi (regulasi iklim, regulasi hama dan
penyakit, pembuahan, regulasi air dan pengurangan bencana).
Oleh karena itu, pertanian berlanjut berkontribusi sangat besar
terhadap “17 Capaian Pembagunan Berkelanjutan (SDG’s)” yang
dicanangkan oleh PBB pada 21 Oktober 2015 sebagai agenda dunia
pembangunan hingga tahun 2030 yang bermanfaat bagi manusia dan
kesehatan lingkungan di bumi ini.
Tujuan mempelajari pertanian berlanjut: (a) Memahami sifat dan
pentingnya pertanian berlanjut, (b) Untuk memahami cara-cara
dimana banyak ragam praktik pertanian yang berbeda dapat
mengubah lingkungan baik secara positif maupun negatif, (c)
menganalisis contoh praktik pertanian yang layak secara ekonomi,
berwawasan lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.
Kompetensi : Mahasiswa yang paham tentang dasar-dasar konsep
Pertanian Berkelanjutan atau Pertanian Berlanjut di daerah Tropis
(aspek biofisik, sosial dan ekonomi) dan penerapannya di tingkat
lanskap agar mampu menganalisis keberlanjutan dalam suatu lanskap
secara holistik.