Page 9 - Modul Sejarah Candi Muara Takus New Jumat zoom
P. 9

voor Indische Taal, Land en Volkenkunde (1879) yang merupakan laporan
               atas  hasil  peninjauannya  ke  Muara  Takus.  Berselang  setahun  kemudian

               (1880)  W.P.  Groeneveldt  melanjutkan  penelitian  terhadap  gugusan
               Percandian  Muara  Takus  dan  berkesimpulan  bahwa  kompleks  candi  ini
               dilatarbelakangi  oleh  agama  Buddha  yang  struktur  fisiknya  terdiri  dari

               candi-candi yang dilengkapi dengan bangunan biara.
                      Pada  tahun  yang  sama  (1880)  Rogier  Verbeek  dan  Van  Delden
               melanjutkan  penelitian  Groeneveldt,  dan  berhasil  menemukan  tembok

               pagar keliling kompleks percandian. Hasil penelitianya tersebut diterbitkan
               dalam  laporan  berjudul  De  Hindoe  Ruinnen  Bij  Moeara  Takus  aan  De
               Kampar  Rivier  yang  dimuat  dalam  Verhandelingen  van  Het  Bataviaasch

               Genootschap pada tahun 1881.
                      Berselang  sembilan  tahun  kemudian  (1889),  J.W.  Ijzerman  seorang
               insinyur  berkebangsaan  Belanda,  melakukan  penelitian,  pengkuran  dan
               penggambaran terhadap bangunan-bangunan Candi di Situs Muara Takus.

               Hasil  dari  kajiannya  diketahui  bahwa  kompleks  Percandian  Muara  Takus
               dibatasi  oleh  tembok  pagar  keliling  yang  dibuat  dari  bata  dan  batu  pasir
               (sandstone)  dengan  ukuran  74  x  74  meter  dan  tinggi  sekitar  1  meter.

               Beberapa bangunan yang dilihatnya antara lain Candi Mahligai, teras tinggi
                                                                          di  sebelah  Timur  Candi
                                                                          Mahligai         (maksudnya

                                                                          Candi Palangka).
                                                                                  Candi  Bungsu,  dan
                                                                          Candi       Tua.      Laporan

                                                                          penelitian                 dan
                                                                          pemetaannya           berjudul
                                                                          “Beschrijving        Va     De
                                                                          BoeddhistischeBouwwwe

                                                                          rken  Te  Moeara  Takoes”
                                                                          Tnag,  35:  48-74  yang
                                                                          dimuat                  dalam

                                                                          Oudheidkun.dig         Verslag
               tahun  1929.  Setahun  berikutnya  (1890)  J.W.  Ijzerman  melanjutkan
               penelitian dengan melakukan ekskavasi di halaman kompleks percandian

               Muara Takus.
                      Pada  tahun  1935  F.  M.  Schnitger  di  antara  runtuhan  Candi  Bungsu
               ditemukan  sebuah  bata  dengan  bentuk  bunga  teratai.  Di  dalamnya

               terdapat  abu  dan  lempengan  emas  yang  bergambar  wajra  dan  tulisan
               dalam  Aksara  Nagari.  percandian  Muara  Takus  diperkirakan  berasal  dari



                                               6 | B u k u   D i g i t a l   C a n d i M u a r a   Ta k u s
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14