Page 7 - PPT ebook- Matius - Guru Penggerak
P. 7

REFLEKSI MODUL 1.1
                                                      “Back to Basic”

                      Hari itu hari selasa. Seperti biasanya, saya masuk ke ruang kelas II SD
            untuk mengisi mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik. Suasana kelas
            tampak normal seperti biasanya. Saya lalu memulai pelajaran dengan
            bercerita. Kebetulan pelajaran hari itu mengenai “Kisah Manusia Pertama:
            Adam dan Hawa”. Isi cerita itu mengenai Allah yang menciptakan Adam dan

            Hawa sebagai manusia pertama. Keduanya memiliki anak bernama Kain dan
            Habel. Mereka tinggal di sebuah taman yang disebut dengan Taman Firdaus
            atau Taman Eden.
            Mimik, intonasi, vokalisasi, dan ekspresi, saya buat sedemikian rupa dengan
            harapan bahwa anak didik saya dapat memahami isi cerita tersebut.
                      Setelah bercerita, saya lalu melanjutkannya dengan mengajukan
            beberapa pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana mereka memahami isi
            cerita yang baru saja didengarnya. Pertanyaannya sederhana saja, yakni:

            “Siapakah orangtua dari Kain dan Habel?”.
                      Dalam benak saya saat itu, pasti pertanyaan ini mudah dijawab oleh
            anak didik saya. Namun, saya merasa ada yang aneh, karena ketika saya
            selesai bertanya, tidak ada satupun dari anak-anak itu yang hunjuk tangan.
            Semuanya bungkam. Ruang kelas tiba-tiba terasa sunyi dan sepi.
                      Melihat itu, saya mencoba untuk memberi sedikit waktu bagi mereka
            untuk berpikir. Satu menit berlalu, tak ada juga yang hunjuk tangan. Saya
            berpikir, mungkin mereka butuh sedikit waktu lagi. Saya lalu membiarkan
            mereka berpikir. Kira-kira 3 menit berlalu, saya pun akhirnya tak sabar. Saya
            lalu menunjuk salah seorang murid, namanya Ayin. “Yin, coba sebutkan nama
            orangtua dari Kain dan Habel”. Jawabnya, “Gak tau, Pak”.
                      Mendengar jawaban seperti itu, saya tak habis akal. Saya lalu mencoba

            membuat perbandingan untuk menyederhanakan pemahaman mereka. Saya
            lalu bertanya seperti ini: “Yin, kamu kan dua bersaudara. Kamu dan abangmu
            Aggau. Bapak kamu namanya Awi, dan ibu kamu adalah Klara. Nah, sekarang
            Bapak nanya, Siapakah orangtua dari Ayin dan Anggau?”. Dengan cepatnya
            dia menjawab, “Awi dan Klara, Pak!”. Saya lalu merespon dengan berkata:
            “Nah, gitu baru hebat!. Sekarang kita kembali ke cerita tadi. Adam dan Hawa
            memiliki dua orang anak bernama: Kain dan Habel. Nah, pertanyaannya
            adalah: siapakah orangtua dari Kain dan Habel?”. Diapun lalu menjawab,

            “Awi dan Klara, Pak!”
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12