Page 4 - megoak-goakan
P. 4
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Tradisi permainan megoak-goakan adalah tradisi asli dari desa panji, kabupaten
Buleleng. Tradisi pemainan megoak-goakan diciptakan oleh I Gusti Anglurah
Panji Sakti, Raja Buleleng Bali. Tradisi ini diciptakan oleh I Gusti Anglurah Panji
Sakti pada masa persiapan menyerang Blambangan di Jawa Timur. Permaina
megoak-goakan terinspirasi darise-ekor gagak yang tengah mengincar
mangsanya. Permainan megoak-goakan memiliki tujuan memberikan dan
membangun semangat kepada pasukan taruna goak. Permainan megoak-goakan
diikuti oleh semua pasukkan secara bergiliran. Selain itu permainan megoak-
goakan memiliki makna nilai persatuan. Para pemain berjajar membentuk barisan
saling berpegangan agar tidak terlepas, dapat dijadikan cerminan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu, dengan adanya persatuan, maka segala rintangan
dapat dihadapi bersama. Namun jika terpecah belah,maka akan mudah untuk
dikalahkan.
2. Asal-usul
Dahulu kala Raja Kibarak Panji Sakti di Buleleng, ketika mengawasi prajuritinya
berlatih terkejut melihat burung gagak yang gagah sedang mengincar mangsanya.
Sang Raja mempunyai ide untuk mengajak prajuritnya bermain-main sebuah
permainan yang terinspirasi dari burung gagak tersebut. Permainan tersebut ditata
sang Raja Kibarak Panji Sakti dengan sang raja menjadi kepala goaknya.
Kemudian para prajuritnya berjejer satu-persatu ke belakang membentuk formasi
seperti ular. Dan ada satu prajurit barisan belakang yang akan menjadi ekornya,
sisanya membuat barisan berbaris dan saling berpegangan bertugas untuk
melindungi mangsa dai incaran goak. Dan jika goak berhasil menangkap
mangsanya, keinginanya goak akan dikabulkan oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti,
hingga semua pasukan goak mendapatkan giliran menjadi goak. Kini tiba saatnya
I Gusti Anglurah Panji Sakti menjadi goak. Permainan megoak-goakan dimulai I
Gusti Anglurah Panji Sakti yang menjadi goak berhasil menangkap mangsanya,
setelah berhasil menangkap mangsanya, sang patih menanyakan “ Eh goak kamu
sudah berhasil mendapatkan mangsa, sekarang sebutkan apa permintaanmu”.
Dengan lantang I Gusti Anglurah Panji Sakti sambil mencabut kerisnya berkata