Page 3 - Art of Ericksonian Hypno
P. 3
The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya
A.S. LAKSANA
Saat ini ia menulis kolom tetap Ruang Putih untuk edisi
hari Minggu di harian Jawa Pos dan grup. Tiga cerpennya
Seorang Ibu yang Menunggu (1996), Menggambar Ayah
(1998), dan Dua Perempuan di Satu Rumah (2010)
terpilih dalam kumpulan cerpen terbaik Kompas. Dua
cerpennya Sumur Keseribu Tiga dan Tuhan, Pawang
Hujan, dan Pertarungan yang Remis terpilih dua tahun
berturut-turut dalam kumpulan cerita terbaik Pena
Kencana.
Buku kumpulan cerpennya Bidadari yang Mengembara dipilih oleh Majalah Tempo sebagai
buku sastra terbaik tahun 2004.
Tahun 2006 ia membacakan cerpennya Burung di Langit dan Sekaleng Lem yang terdapat
dalam kumpulan cerpen Bidadari yang Mengembara di Festival Sastra Winternachten, Den
Haag, Belanda.
Bersama tiga temannya, tahun 2004 ia memelopori pendirian Sekolah Menulis Jakarta School.
Ia juga menulis skenario untuk sinetron serial Laksamana Cheng Ho (Episode di Tanah Jawa)
“Menulis dan hipnosis adalah wilayah yang berhimpitan,” katanya. “Keduanya bersandar
pada kekuatan kata. Latar belakang sebagai penulis cerita memudahkan saya mendalami
Ericksonian Hypnosis. Dan mendalami Ericksonian Hypnosis membuat saya benar-benar
memahami kekuatan cerita.”
A.S. Laksana 3

