Page 115 - E-Module IoT Final
P. 115
dan bertindak yang memprioritaskan pemahaman akan masalah dan kebutuhan pengguna, sehingga
memungkinkan pembuatan solusi yang berkualitas dan menyelesaikan masalah secara efektif.
5.3 Pengenalan Agile Software Development untuk Pengembangan aplikasi IoT
Agile software development atau agile development adalah suatu cara kerja atau metode
untuk proses pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada fleksibilitas dan adaptabilitas
dalam menghadapi dan merespon perubahan kebutuhan pelanggan (user requirements) atau pasar
yang cepat. Agile software development dilakukan dengan cara memecah pekerjaan menjadi
serangkaian tahapan iterasi atau siklus pengembangan yang disebut sprint, yang biasanya
berlangsung selama 1 sampai 4 minggu. Di akhir setiap sprint diharapkan akan dihasilkan satu atau
beberapa fungsi atau fitur tambahan yang baru dari software yang dikembangkan.
Agile development sangat menekankan semangat kolaborasi dan interaksi yang sangat intens
antara tim pengembang (developer) dan para pemangku kepentingan, seperti pemilik proyek,
pelanggan atau pengguna. Dalam agile development, tim pengembang dan pemangku kepentingan
harus selalu bekerja bersama untuk menentukan kebutuhan yang paling penting (prioritas), serta
merancang dan membangun solusi yang dapat dikembangkan secara cepat dan berkelanjutan.
Keuntungan dari metode agile development antara lain :
- kemampuan untuk merespon perubahan dengan cepat,
- pengiriman produk (versi software) yang lebih cepat dan lebih terukur,
- peningkatan keterlibatan pemangku kepentingan, dan
- pengurangan risiko dalam pengembangan perangkat lunak.
Beberapa metodologi yang termasuk dalam agile development adalah :
- Scrum,
- Kanban,
- Extreme Programming (XP), dan
- Lean.
Dalam Scrum, ada peran-peran seperti Product Owner, Scrum Master, dan tim pengembang,