Page 75 - E-Module IoT Final
P. 75
yang berarti terjangkau, dan mudah untuk beradaptasi terhadap kebutuhan komunikasi dan
messaging pada sistem IoT.
2. Sejarah MQTT
Pada awalnya MQTT ditemukan pada tahun 1999 ketika Dr Andry Standford Clark dan
Arlen Nipper sedang melakukan penelitian untuk menciptakan metode komunikasi yang
mampu memantau device atau alat perangkat di industri minyak bumi dan gas untuk
mengirimkan data-data perangkat ke server. Namun, device atau alat perangkat tersebut pada
umumnya berada di lokasi yang terpencil dimana koneksi jaringan kabel, sinyal, telepon
ataupun radio sulit terhubung. Pada saat itu, satu-satunya pilihan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut adalah dengan komunikasi satelite, yang tentu sangat mahal. Dalam
menggunakan komunikasi satelit, pelanggan akan ditagih berdasarkan berapa banyak data
yang telah digunakan, sehingga memperberat beban biaya yang harus dikeluarkan. Dengan
adanya ribuan sensor-sensor yang ada di lapangan, industri membutuhkan bentuk komunikasi
yang bisa menyediakan data yang cukup bisa diandalkan, dan juga menggunakan bandwidth
yang minimal.
MQTT telah terstandarisasi sebagai open source di bawah Organization for the
Advancement of Structured Information Standards (OASIS) pada tahun 2013, dan hingga saat
ini OASIS masih mengelola standard MQTT.
3. Arsitektur MQTT
MQTT pada TCP/IP menggunakan topologi push/subscribe. Di dalam arsitektur MQTT
ada dua jenis sistem, yaitu clients dan brokers. Broker merupakan server yang berkomunikasi
dengan clients. Broker menerima komunikasi dari clients dan mengirimkan ke clients yang
lainnya. Clients tidak berkomunikasi secara langsung dengan satu sama lain, namun
berkomunikasi melalui broker. Setiap client bisa merupakan seorang publisher, subscriber
ataupun keduanya.