Page 2 - lkpd ina aulia rohmah-dikonversi
P. 2
Menyederhanakan Objek Studi – Makhluk hidup yang ada di bumi berjumlah jutaan.
Untuk mempelajarinya tentu dibutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk itu, perlu dilakukan
klasifikasi ilmiah agar objek studi menjadi lebih sederhana. Klasifikasi makhluk hidup akan lebih
membantu kita untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup karena telah dikelompokkan
berdasarkan kesamaan ciri.
Memberi Nama – Seiring perkembangan waktu, berbagai penemuan spesies baru terus
terjadi. Spesies-spesies baru tersebut belum memiliki nama, karena itu perlu dilakukan klasifikasi
makhluk hidup. Dengan melihat ciri-ciri spesies yang ditemukan, spesies tersebut akan memiliki
nama ilmiah sesuai ciri-ciri yang ditunjukkan Grameds.
B. RAGAM KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
Sistem klasifikasi, dapat digolongkan menjadi tiga golongan atau kelompok, yaitu sistem alami, sistem
buatan dan sistem filogenik. Berikut urainnya:
C. KLASIFIKASI SISTEM ALAMI
Pertama klasifikasi system alami, tentunya Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi pada
dasarnya berpijak dari adanya persamaan. Hal ini dapat kita ketahui dengan mengamati
makhluk hidup secara morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang kucing, anjing, sapi,
kuda, dan harimau. Jika kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang itu
mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang dikehendaki alam,
yaitu kelompok binatang berkaki empat.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa klasifikasi sistem alami merupakan terbentuknya suatu
kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami. Tokoh klasifikasi sistem alami adalah
Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani pada tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk
hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi lagi
menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya, sedangkan tumbuhan
dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.
D. KLASIFIKASI SISTEM BUATAN
Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik, sempurna, dan
mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi sebelumnya. Klasifikasi ini pertama
kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus
Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai “Bapak
Taksonomi”.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur
tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu
persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis
makhluk hidup. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu
kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri. Memberikan istilah
tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan
ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
Pengelompokan makhluk hidup tersebut dapat dengan mudah kamu dapatkan informasinya
melalui buku berjudul Buku Pintar Hewan oleh Jumanta yang menjelaskan segala hal yang
harus kamu ketahui mengenai hewan yang ada di dunia.
Klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom yang sering digunakan merupakan cara pengelompokan
yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker pada tahun 1969. Dia membagi makhluk hidup
menjadi 5 kelompok besar yaitu monera, protista, jamur, tumbuhan, dan hewan.
E. KINGDOM MONERA
Monera adalah kelompok organisme yang inti selnya masih belum memiliki membran inti atau
disebut juga organisme prokariotik. Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini
memiliki bahan inti berupa asam inti atau DNA (deoxy ribonucleic acid atau asam
deoksiribonukleat). Organisme yang termasuk ke dalam Kingdom Monera adalah organisme
dengan ciri-ciri sebagai berikut: Bersel satu Tidak memiliki selaput inti atau prokariot, dapat
membuat makanan sendiri atau autotroph, juga bergerak atau berpindah tempat. Monera dapat
dibagi lagi menjadi dua, yaitu bakteri dan alga biru:

