Page 8 - Buletin Apr '23
P. 8
Mudik
Fenomena mudik lebaran tahun ini lebih tinggi
dibandingkan tahun 2022 lalu, semenjak
pemerintah membolehkan masyarakat untuk
mudik lebaran pasca pandemi Covid.
Masyarakat sangat antusias untuk mudik tahun
ini, sehingga walaupun bermacet-macetan pun
mereka rela demi dapat berkumpul bersama
keluarga di kampung halaman. Semoga mudik
tahun ini berkesan, dan kita semua dapat
berkumpul bersama keluarga yang kita cintai.
Selamat Hari Raya Idul Fitri,
Taqabalallah Mina Wa Minkum, Mohon
Kata mudik sering kita dengar terutama
Maaf lahir batin. (Kontributor Rika Novida)
menjelang Hari Raya Idul Fitri. Mudik
atau pulang kampung, telah menjadi
tradisi masyarakat muslim yang tinggal
dikota untuk pulang ke kampung
halaman pada saat perayaan Idul Fitri.
Menurut ahli sejarah, mudik berasal dari
Bahasa Melayu, ‘udik’ yang artinya hulu
atau ujung. Pada jaman itu, masyarakat
Melayu yang tinggal di hulu sungai pada
masa lampau sering berpergian ke hilir
sungai menggunakan perahu untuk
suatu urusan. Setelah selesai urusannya
mereka kembali pulang ke hulu sungai
pada sore harinya, yang disebut dengan
istilah mudik.
Di Indonesia sendiri, kata ‘mudik’ mulai
dipopulerkan semenjak tahun 1970an.
Pada saat itu banyak masyarakat dari
berbagai daerah datang untuk bekerja di
Jakarta. Momen tertentu disaat
menjelang lebaran dipergunakan para
perantau untuk pulang ke daerah
masing-masing, baik itu dengan tujuan
berziarah dan merawat makam keluarga,
ataupun melepas rindu dengan keluarga
besar dan sanak saudara.