Page 10 - produk e-book siap-dikonversi (1)
P. 10
b. Faring (tekak)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung
corong, terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka.
Faring berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan percabangan
2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofaring) pada bagian depan dan saluran
pencernaan ( orofaring) pada bagian belakang.
Sumber : www.hisham.id dan www.tes.com
Gambar 3. Struktur Faring
c. Laring (pangkal tenggorokan)
Laring terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas sembilan buah
tulang rawan (kartilago). Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk
menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang
menghubungkan trakea dengan faring. Laring memiliki katup yang disebut epiglotis.
Pada saat menelan makanan, epiglotis tertutup sehingga makanan tidak masuk ke
tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Makan sambil berbicara dapat
mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada
saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar
peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan.
Di dalam laring, selain terdapat epiglotis juga ditemukan adanya pita suara.
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar
sebagai suara.