Page 21 - E-Modul Pemanasan Global Berbasis SETS Kelas VII Revisian
P. 21
luas terumbu karang di Indonesia, hanya 6,39 % terumbu karang yang kondisi
sangat baik, 23,40 % dalam keadaan kondisi baik selebihnya terumbu karang
dalam kondisi cukup dan kondisi jelek.
Seperti yang terlihat di gambar 1.8 Terumbu karang dan koral di Great
Barrier Rief di Australia tampak berbeda. Hal ini dikarenakan Samudera yang
semakin asam dan suhu yang semakin meningkat dari iklim, mengakibatkan
karang karang mati dan berubah menjadi putih dari tahun 2002 – 2014.
Sedangkan untuk terumbu karang dapat tumbuh 1 Cm setahun,
sehingga perlu ratusan tahun untuk kembalikan kondisi karang.
6. Mengurangi Keragaman Hayati
Tumbuhan dan hewan yang ada dibumi butuh jutaan tahun bagi
kehidupan untuk terbiasa dengan kondisi di Bumi. Saat cuaca dan suhu
berubah, rumah tumbuhan dan hewan akan terpengaruh di seluruh dunia.
Misalnya, beruang kutub dan anjing laut harus mencari lahan baru untuk
berburu dan hidup jika es di Kutub Utara mencair. Banyak hewan dan
tumbuhan mungkin tidak mampu mengatasi perubahan ini dan bisa mati.
Sehingga dapat menyebabkan hilangnya beberapa spesies hewan dan
tumbuhan di wilayah tertentu atau seluruh dunia.
Peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta
spesies. Sampai saat ini hilangnya spesies semakin meluas dan daftar spesies
yang terancam punah terus berkembang dan bertambah. Terjadinya
pemanasan global berdampak besar terhadap keragaman hayati baik baik di
darat maupun di lautan. Terjadinya kenaikan suhu menekan aliran energi
penting dari produsen makanan utama dibagian bawah seperti alga hingga
predator di puncak jaring makanan laut.
7. Kegagalan Panen Besar-Besaran
Perubahan cuaca akan mempengaruhi jenis tanaman yang ditanam di
berbagai belahan dunia. Beberapa tanaman, seperti gandum dan beras yang
dapat tumbuh dengan baik dengan suhu yang lebih tinggi tetapi tanaman lain
E-Modul - Pemanasan Global 15 VII