Page 57 - E-MODUL PERPAJAKAN
P. 57
PPh Pasal 21 yang terutang adalah:
5% X Rp 50.000.000,0= Rp 2.500.000,00
15% X Rp 5.000.000,00 = Rp 750.000,00
PPh Pasal 21 yang harus dipotong Rp 3.250.000,00
Apabila dalam tahun kalender yang bersangkutan, dibayarkan penghasilan kepada mantan pegawai
lebih dari 1 (satu) kali, maka PPh Pasal 21 atas pembayaran penghasilan yang berikutnya dihitung
dengan menerapkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas jumlahpenghasilan bruto kumulatif
yang diterima denganmemperhitungkan penghasilan yang telah diterima sebelumnya.
IV.2. Contoh penghitungan PPh Pasal 21 atas honorarium komisaris yang tidak merangkap
sebagaiPegawai Tetap
Aulia Rais adalah seorang komisaris di PT Media Primatama, yang bukan sebagai pegawai tetap.
Dalam tahun 2016, yaitu bulan Desember 2016 menerima honorarium sebesar Rp 60.000.000,00.
PPh Pasal 21 yang terutang adalah:
5% X Rp50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% X Rp 10.000.000,00 Rp 1.500.000,00
PPh Pasal 21 yang harus dipotong Rp 4.000.000,00
Apabila dalam tahun kalender yang bersangkutan, dibayarkan penghasilan kepada yang bersangkutan
lebih dari 1 (satu)kali, maka PPh Pasal 21 atas pembayaran penghasilan yang berikutnya dihitung
dengan menerapkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas jumlah penghasilan bruto kumulatif
yang diterima denganmemperhitungkan penghasilan yang telah diterima sebelumnya.
IV.3. Contohpenghitungan PPh Pasal 21 penarikan dana pensiun oleh peserta programpensiun
yang masih berstatus sebagai pegawai.
Nicholas Sinulingga adalah pegawai PT Abadi Sejahtera menerima gaji Rp2.000.000,00 sebulan. PT
Abadi Sejahtera mengikuti program pensiun untuk para pegawainya. PT Abadi Sejahtera membayar
iuran dana pensiun untuk Nicholas Sinulingga sebesar Rp 100.000,00 sebulan ke Dana Pensiun Abadi
Sejahtera, yang merupakan dana pensiun yang dibentuk bagi pengelolaan uang pensiun pegawai PT
Abadi Sejahtera yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. Nicholas Sinulingga
membayar iuran serupa kedana pensiun yang sama sebesar Rp50.000,00 sebulan. Pada bulan April
2016 Nicholas Sinulingga memerlukan biaya untuk perbaikan rumahnya, maka ia mengambil iuran
dana pensiun yang telah dibayar sendiri sebesar Rp20.000.000,00. Pada bulan Juni 2016 ia menarik lagi
dana sebesarRp 15.000.000,00. Kemudian pada bulan Oktober 2016 untuk keperluan lainnya ia
menarik lagi dana sebesar Rp25.000.000,00.
PPh Pasal 21 yang terutang adalah:
a.atas penarikan dana sebesar Rp20.000.000,00 pada bulan April 2016 terutangPPh Pasal 21
sebesar 5% x Rp20.000.000,00 = Rp 1.000.000,00.
b.atas penarikan dana sebesar Rp15.000.000,00 pada bulan Juni 2016 terutangPPh Pasal 21 sebesar
5% x Rp15.000.000,00 = Rp750.000,00
c. atas penarikan dana sebesar Rp25.000.000,00 pada bulan Oktober2016 terutang PPh Pasal 21
sebesar:
5% X Rp 15.000.000,00 Rp 750.000,00
15% X Rp 10.000.000,00 Rp 1.500.000,00
Pph pasal 21 yang harus di potong Rp 2.250.000,00
HALAMAN 52