Page 40 - e-modul perpajakan
P. 40
PPh Pasal 21 yang sudah dipotong sampai dengan bulan Agustus 2016
8 X Rp 78.750,00 Rp 630.000,00
PPh Pasal 21 yang lebih dipotong Rp 596.250,00
Catatan :
Kelebihan pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp596.250,00 dikembalikan oleh PT Mahakam
Utamakepada yang bersangkutan pada saat pemberian bukti pemotongan PPh Pasal 21.
b. Pegawai Berhenti Bekerja Pada Tahun Berjalan dan Sekaligus Kehilangan Kewajiban
Pajak Subjektif
Lewis Oshea (K/3) mulai bekerja Mei 2014 dan berhenti bekerja sejak 1 Juni 2016 dan meninggalkan
Indonesia ke negara asalnya (kehilangan kewajiban pajak subjektif). Selama tahun 2016 menerima gaji
perbulansebesar Rp15.000.000,00 dan pada bulan April 2016 menerima bonus sebesar
Rp20.0000.000,00.
A. Penghitungan PPh Pasal 21 atas gaji adalah:
Gaji sebulan Rp 15.000.000,00
Pengurangan:
Biaya Jabatan
5% X Rp15.000.000,00=Rp750.000,00
Biaya Jabatan maksimal per bulan Rp 500.000,00
Penghasilan neto atas gaji sebulan Rp 14.500.000,00
Penghasilan neto setahun adalah
12 X Rp14.500.000,00 Rp 174.000.000,00
PTKP setahun
- untuk Wajib Pajak sendiri Rp 54.000.000,00
- tambahan karena menikah Rp 4.500.000,00
- tambahan 3 orang anak (3 x Rp4.500.000,00) Rp 13.500.000,00
Rp. 72.000.000,00
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp. 102.000.000,00
PPh Pasal 21 Terutang
5% X Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% X Rp52.000.000,00 Rp 7.800.000,00
Rp 10.300.000,00
PPh Pasal 21 atasgaji sebulan
Rp10.300.000,00 : 12 Rp 858.333,00
B. Penghitungan PPh Pasal 21 atas gaji dan bonus:
Gaji Setahun
12 X Rp 15.000.000,00 Rp 180.000.000,00
Bonus Rp 20.000.000,00
Penghasilan bruto Rp 200.000.000,00
Pengurangan:
Biaya Jabatan
5% X Rp200.000.000,00= Rp10,000.000,00
Maksimum di perkenankan
12 X Rp. 500.000,00 Rp 6.000.000,00
HALAMAN 36