Page 8 - BUKU SAKU KIMIA
P. 8

diberikan sebagai berikut:

                                                                                         0
                        Anoda : Fe  → Fe     2+ (aq)  + 2e -                           E = +0.44 V
                                    (s)
                                                                                         0
                                                    -
                                             +
                        Katoda : O  2(g)  + 4H  + 4e  → 2H O                           E = +0.40 V
                                                               (l)
                                                            2
                                                                                                     +
                                                            +
                                                                                         0
                        Reaksi Sel: 2Fe  + ½O     2(g)  + 4H → 2Fe   2+ (aq)  + 2H O (l)    E = +0.084 V
                                         (s)
                                                                                2
                               Lihat pula bahwa potensial sel bernilai positif yaitu +0,84 V. Ini
                        menjelaskan bahwa perkaratan besi terjadi secara spontan. Kemudian
                          2+
                        Fe  akan mengalami oksidasi lebih lanjut sedemikian rupa sehingga
                        menjadi karat besi 2Fe O .nH O. Menurut reaksi:
                                                         2
                                                 2
                                                    3
                                                                                            +
                               Fe 2+ (aq)  + ½ O 2(g)  + (2+n)H O  → Fe O .nH O   + 4H       (aq)
                                                                           3
                                                                                2
                                                                                   (s)
                                                            2
                                                                        2
                                                               (l)
                               +
                        Ion  H   dalam  reaksi  tersebut  terbentuk  kembali  dalam  hasil  akhir
                        reaksi  menunjukkan  bahwa  ion  tersebut  merupakan  katalis  dalam
                        proses perkaratan. Untuk lebih jelasnya perhatikan reaksi berikut:
                                               +
                                                             +
                        2Fe  + ½ O    2(g)  + 4H   (aq)  → 2Fe     + 2H O
                                                                           (l)
                                                                        2
                                                            2 (aq)
                            (s)
                             +
                                                                                    +
                        2Fe 2 (aq)  + O 2(g)  + (n+2) H O  → Fe O .nH O   + 4H        (aq)
                                                    2
                                                       (l)
                                                                        2
                                                                   3
                                                                            (s)
                                                                2
                                                                                           +
                                                                                         +
                                                          +
                        2Fe  +   O    2(g)  + nH O  + 4H    (aq)  → Fe O .nH O   + 4H      (aq)
                                                                      2
                                                  (l)
                                                                              2
                                               2
                                                                         3
                                 3/2
                            (s)
                                                                                 (s)
                        atau
                        2Fe  +  O    2(g)  + nH O  → Fe O .nH O
                                                                      (s)
                                               2
                                                 (l)
                            (s)
                                 3/2
                                                                  2
                                                             3
                                                          2
                        Fe O .nH O merupakan senyawa oksida besi yang berwarna coklat
                          2
                                  2
                             3
                        kemerahan dan bersifat rapuh.

                                                  JENIS-JENIS KOROSI

                        Secara umum, tipe dari korosi dapat diklarifikasikan sebagai berikut :
                        1. Korosi seragam (Uniform Corrosion)
                           Korosi seragam adalah korosi yang terjadi pada permukaan logam
                           akibat  reaksi  kimia  karena  pH  air  yang  rendah  dan  udara  yang
                                                                                                                 3
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13