Page 59 - Ekonomi Kelas X
P. 59
Soal AKM
Literasi
DKP Kendal: Kelangkaan Solar Nelayan karena Kuota Terbatas
Kelangkaan solar bersubsidi yang dikeluhkan nelayan Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa
Tengah, dibantah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal. Menurut Plt Kepala DKP Kendal, Hudi Sambodo, yang
terjadi saat ini bukan kelangkaan solar, namun karena terbatasnya kuota BBM bersubsidi.
Dikabarkan, sudah sepekan terakhir nelayan di Kelurahan Bandengan harus mengantre di SPBN untuk mendapatkan
solar bersubsidi. Nelayan yang biasanya setiap hari mendapatkan kuota 40–50 liter, hanya mendapat jatah 20 liter.
Akibatnya, nelayan tak bisa melaut. Nelayan harus mengantre selama 2 hari agar kebutuhan sekali melaut yang
membutuhkan solar sekitar 40–50 liter dapat terpenuhi.
“Tidak ada kelangkaan solar, yang ada itu kuotanya terbatas. Kalau dibagikan semua, hanya bisa untuk mencukupi
kebutuhan nelayan sampai bulan September dan Oktober. Akibatnya, di bulan November dan Desember akan kehabisan
kuota,” kata Hudi melalui sambungan telepon, Jumat (6/8).
Hudi menyampaikan, di tahun 2021 ini, nelayan di Kendal hanya mendapatkan kuota BBM bersubsidi sebanyak
7.150 kiloliter dari pemerintah melalui BPH Migas. Padahal, untuk memenuhi kebutuhan nelayan di Kabupaten Kendal,
DKP Kendal telah mengajukan kuota sebesar 11.400 kiloliter.
“Dengan kondisi yang terbatas ini, kita melakukan penekanan pada penyaluran BBM bersubsidi agar kuota yang ada
bisa tersalurkan sampai akhir tahun,” ungkapnya.
Penekanan penyaluran BBM bersubsidi dilakukan sejak bulan Agustus. Sepanjang Januari–Juli pihaknya telah
menyalurkannya dengan kuota maksimal kepada nelayan Kendal.
Disampaikan, DKP Kendal saat ini tidak bisa mengajukan tambahan kuota solar subsidi kepada pemerintah pusat.
Pihaknya hanya bisa mengusulkan tambahan kuota BBM bersubsidi di tahun depan.
“Kondisi ini tidak hanya terjadi di Kendal saja, juga di daerah-daerah lain. Jadi, tidak langka, tetapi kuota bantuan
yang ada belum menjangkau semuanya. Pemerintah ingin ada kemandirian warga. Nelayan bisa langsung beli kekurangan
kebutuhannya ke SPBU. Kalau butuh rekomendasi, akan kita siapkan,” ucapnya.
Sumber: https://bit.ly/3UDxF2I
1. Nelayan di Kendal yang biasanya setiap hari mendapatkan kuota 40–50 liter, hanya mendapat jatah 20 liter. Akibatnya,
nelayan tak bisa melaut. Hal tersebut terjadi karena ....
A. terbatasnya kuota BBM bersubsidi
B. nelayan harus mengantre selama 2 hari di SPBU
C. adanya tambahan kuota solar subsidi dari pemerintah pusat
D. tambahan kuota BBM bersubsidi hanya sampai tahun depan
E. kebutuhan solar nelayan hanya sampai bulan September dan Oktober
2. Berikut pernyataan-pernyataan yang sesuai berdasarkan teks. Berilah tanda centang ( ) pada pilihan kalian!
Tidak ada kelangkaan solar, yang ada kuotanya terbatas.
Penekanan penyaluran BBM bersubsidi dilakukan sejak bulan Agustus.
Kondisi ini hanya terjadi di Kendal saja, sedangkan di daerah lain tidak.
Masalah yang terjadi saat ini bukan kelangkaan solar, namun karena terbatasnya kuota BBM bersubsidi.
Sudah sepekan terakhir nelayan di Kelurahan Bandengan harus mengantre di SPBN untuk mendapatkan solar
bersubsidi.
3. Sebenarnya, tidak ada kelangkaan solar, tetapi kuota bantuan yang ada belum menjangkau semuanya. Pemerintah
ingin ada kemandirian warga. Nelayan bisa langsung beli kekurangan kebutuhannya ke SPBU. Apakah kalian setuju
dengan pernyataan tersebut? Berilah tanda centang ( ) pada pilihan kalian!
Setuju
Tidak Setuju
Jelaskan pendapat kalian!
Bab I Konsep Dasar Ilmu Ekonomi 45