Page 45 - Sosiologi Kelas X
P. 45
a. Memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang di-
gunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris.
b. Mendalami pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat.
c. Memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena
sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari
prasangka-prasangka subjektif.
d. Dilengkapi alat analisis untuk melihat kecenderungan-kecenderungan
arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat akibat sebab-
sebab tertentu.
e. Menerapkan kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional
sehingga tidak terjebak dalam pola pikir tidak jelas.
3. Pembangunan
Merujuk pada pendapat Soerjono Soekanto (2015), kegunaan sosiologi
bagi pelaksanaan pembangunan, yaitu sebagai berikut.
a. Pada tahap perencanaan, sosiologi dapat digunakan untuk meng iden-
tifikasi kebutuhan-kebutuhan sosial, pusat perhatian sosial, stratifikasi
sosial, serta sistem dan saluran komunikasi sosial.
b. Pada tahap pelaksanaan, sosiologi dimanfaatkan untuk melakukan
identifikasi terhadap kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat
serta mengamati proses perubahan sosial yang terjadi.
c. Pada tahap evaluasi, dapat diadakan suatu kajian ataupun analisis
terhadap dampak-dampak sosial dari keseluruhan proses pemba-
ngunan.
4. Pemecahan Masalah Sosial
Masalah sosial bisa bersifat nyata atau laten. Masalah sosial disebut nyata
jika masyarakat menyadari dan berusaha mengatasinya, sedangkan pada
masalah sosial laten, masyarakat enggan mengakuinya sebagai masalah. Ini
umumnya disebabkan ketidakberdayaan masyarakat untuk menghadapinya.
Secara umum, ada dua metode yang dapat diterapkan untuk menyikapi
masalah-masalah sosial, yaitu sebagai berikut.
a. Metode Preventif
Dilakukan dengan mengadakan penelitian yang mendalam terhadap
kemungkinan adanya gejala-gejala yang dapat mengarah menimbulkan
masalah sosial. Dengan demikian, masalah sosial bisa dicegah atau
diminimalkan.
b. Metode Represif
Proses penanggulangan secara langsung terhadap masalah sosial yang
sedang berlangsung dan dirasakan oleh masyarakat. Metode dimaksud
baru dapat dilakukan setelah gejala-gejala dipastikan sebagai masalah sosial.
Bab I Sosiologi sebagai Ilmu Berparadigma Ganda 33