Page 23 - PAI Kelas X
P. 23

5.  Kandungan Ayat

                  Dalam  Al-Qur’an  Surah  Al-Mā’idah  (5)  ayat  48,  menjelaskan  bahwa
                  Allah  Swt.  menurukan kitab suci  Al-Qur’an kepada  Nabi  Muhammad
                  saw. sebagai nabi terakhir. Al-Qur’an merupakan kitab samawi terakhir
                  yang membawa kebenaran  serta penyempurna  kitab-kitab  sebelumnya,
                  yakni Taurat, Zabur, dan  Injil. Oleh karena  itu,  hingga  kini kitab suci
                  Al-Qur’an tetap  terjaga dengan baik dan  tidak mengalami  perubahan
                  apalagi pemalsuan.

                      Al-Qur’an merupakan kitab yang  menjamin syariat  murni. Selain
                  itu,  di dalam Al-Qur’an terdapat  ajaran  Al-Qur’an yang  berlaku sejak
                  diturunkan hingga hari Kiamat. Oleh karena itu, wajib hukumnya me-
                  mutuskan  suatu  perkara  sesuai  dengan hukum  yang  ter dapat di dalam
                  Al-Qur’an. Janganlah  kalian  menuruti  hawa nafsu yang bertentangan
                  de ngan kebenaran Al-Qur’an.

                      Dalam  ayat ini  juga  dijelaskan bahwa  setiap kaum telah diberikan
                  syariat atau hukum serta diwajibkan atas mereka untuk melaksanakannya.
                  Selain syariat, mereka juga diberikan petunjuk untuk membersihkan diri
                  dan menyucikan hati. Syariat setiap kaum boleh saja berbeda-beda se-
                  suai dengan waktu dan keadaan hidupnya. Namun dasarnya tetap satu,
                  yaitu tauhid.
                      Kitab  Zabur,  Taurat,  Injil dan Al-Qur’an masing-masing  memiliki
                  syariat tersendiri yang berisi tentang ketentuan hukum haram dan halal.
                  Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an Surah An-Naḥl (16) ayat 36 berikut.
                                                َ
                                                                                    َ
                                                    ً
                                                                           ْ
                                                              ُ ّ ُ
                                ّٰ
                        َ
                                                                                 ْ َ
                                       ُ ْ
                         ْ
                                                                          َ َ َ
                                                     ْ ُ َّ َّ
                            َ َ
                                         ُ
                                                                                     َ
                     ُ
                                                                      ْ
                  اوبنتجاو للا اودبعا نا الوسر  ٍ ةما لك يف انثعب دقلو
                                                                       ِ
                                               ِ
                      ِ
                                                                  ِ
                     َ
                    ْ َ ْ َّ  َ ْ َّ ْ ُ  ْ  َ ُ  ّٰ    َ َ  ْ َّ ْ ُ  ْ  َ  َ ْ  ُ  َّ
                   ِ هيلع تقح نم مهن ِ مو للا ىده نم مهنمف توغاطلا
                                                                      ِ ۚ
                  ُ  َ  َ  َ  َ    َ  ْ  َ  ْ ُ  ُ ْ  َ  ْ  َ ْ    ْ ُ ْ  َ   ُ  َ ٰ  َّ

                  ةب ِ قاع ناك فيك اورظناف ضرالا ىف اوريسف ۗةللضلا
                                                      ِ
                                                                        ِ
                                                                ِ
                                                                     ّ     َ ْ  ّ  َ  ُ  ْ
                                                        ﴾۳۶ :لحنلا﴿ نيب ِ ذكملا
                                                                              ِ
                  Artinya: Sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk
                  menyerukan), “Sembahlah Allah dan jauhilah tagut!” Di antara mereka ada yang
                  diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang ditetapkan dalam kesesatan. Maka,
                  berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah  bagaimana  kesudahan orang yang
                  mendustakan (rasul-rasul). (QS. An-Naḥl (16): 36)
                      Pada ayat di atas, dijelaskan bahwa Allah Swt. bisa saja menjadikan
                  semua manusia hanya dengan satu syariat. Sehingga mereka tidak me-
                  ng alami kemajuan dan peningkatan apa pun. Namun, Allah Swt. tidak
                  menghendaki hal tersebut. Sebab Allah Swt. telah menghendaki manusia
                  dengan menganugerahkan akal pikiran supaya mereka bisa memaksimal-
                                                                                      Bab I  Kompetisi dalam Kebaikan  7
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28