Page 46 - Seni Rupa SMA Kelas XII
P. 46
Tenun Troso Jepara merupakan salah satu hasil kerajinan dari Kabupaten Jepara, khususnya
berasal dari Desa Troso yang berada di Kecamatan Pecangaan. Sesuai dengan namanya, awalnya, kain
tenun Jepara diproduksi oleh penduduk dari Desa Troso, yang berjarak sekitar 15 km dari pusat kota
Jepara. Namun, saat ini produksi kain Jepara tidak hanya terbatas pada Desa Troso, tetapi juga telah
menyebar ke desa-desa sekitarnya.
Cerita tentang munculnya tenun di Desa Troso berawal dari tokoh yang sangat dihormati dalam
komunitas setempat, yaitu Ki Senu dan Nyi Senu. Nyi Senu memiliki keahlian khusus dalam pembuatan
kain tenun, dan sering kali mereka mengenakan kain buatannya sendiri dalam acara-acara besar. Kain
yang mereka kenakan itu memiliki daya tarik yang luar biasa sehingga menarik perhatian warga Troso.
Akibatnya, Nyi Senu memutuskan untuk berbagi pengetahuannya dengan warga lain, mengajarkan
cara membuat kain tenun. Seiring berjalannya waktu, keterampilan ini mulai menyebar di seluruh desa
dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Saat ini, kerajinan tenun Troso telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas warga
Troso dan menjadi mata pencarian utama bagi banyak dari mereka. Banyak rumah di desa ini terlihat
sibuk dengan proses pembuatan kain tenun, termasuk pemintalan benang dan proses pewarnaan.
Mesin tenun tradisional berdentum tanpa henti, menjalin benang-benang menjadi kain tenun yang
indah. Tidak hanya penduduk desa yang terlibat sebagai perajin, tetapi toko-toko yang menjual kain
tenun juga dapat ditemukan di setiap sudut jalan. Kain tenun Troso sangat diminati oleh banyak
orang karena motifnya yang unik dan keindahannya. Sebagai salah satu bagian dari warisan budaya,
tenun Troso Jepara tetap dijaga kelangsungannya. Ini terlihat dari terus berlanjutnya produksi tenun
di wilayah Troso.
Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1935, keterampilan tenun Troso telah diwariskan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Di antara daerah-daerah yang menghasilkan kerajinan tenun di
Indonesia, kain ikat dari pusat tenun Troso Jepara dikenal dengan harga yang lebih terjangkau. Oleh
karena itu, kain tenun dari Troso Jepara tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia, bahkan lebih
terkenal daripada tenun asli daerah tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk biaya
bahan baku yang lebih rendah di Pulau Jawa, efisiensi dalam proses pembuatan, dan inovasi dalam
penggunaan alat tenun nonmesin. Tenun Ikat Troso memiliki dua motif utama, yaitu motif cemara
yang menggambarkan pohon cemara dan motif lompong yang terinspirasi dari daun tales.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, pembuatan tenun Troso Jepara telah mengalami
beberapa perubahan terutama dalam hal motif yang digunakan. Walaupun begitu, tenun Troso Jepara
masih tetap mempertahankan tradisi prosesnya yang asli. Ini adalah faktor yang membuat kain tenun
ini tetap relevan seiring dengan kain-kain tenun dari daerah lain, seperti tenun rangrang Nusa Penida
dan Tapis Lampung. Kerajinan tenun ikat Troso adalah bukti konkret tentang bagaimana warisan
budaya lokal dapat tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi. Keindahan dan karakter
unik kain tenun ini sungguh luar biasa sehingga tidak mengherankan jika semakin banyak orang yang
tertarik untuk memiliki dan mengenakan kain tenun Troso.
Bagi pecinta kerajinan tangan, memahami dan menghargai proses pembuatan kain tenun Troso
akan meningkatkan apresiasi terhadap keindahan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Mari kita
terus mendukung dan melestarikan kerajinan tenun Troso Jepara sebagai salah satu warisan budaya
bangsa yang perlu dijaga agar tetap berlanjut.
Sumber: https://bit.ly/3PCVqGS (dengan pengubahan)
32 Seni Rupa Kelas XII