Page 17 - Pendidikan Pancasila SMA Kelas X
P. 17

Di dalam BPUPK, terdapat dua badan, yaitu Badan
                  Perundingan atau Badan Persidangan dan Kantor Tata
                  Usaha atau sekretariat. Badan Perundingan diisi oleh
                  seorang ketua, dua orang  fuku kaico (ketua muda atau
                  wakil ketua) dan 60 orang  iin atau anggota. Dalam
                  perkembangannya, ditambah 6 anggota sehingga men jadi
                  69 orang. Jumlah tersebut ditambah anggota istimewa
                  7 orang Jepang yang bertugas mengawasi. Badan ini

                  mem punyai Seksi Ketatanegaraan yang dipimpin oleh
                  Ir. Sukarno, Ekonomi dan Keuangan dipimpin oleh
                  Drs. Mohammad Hatta, dan Pembelaan  Tanah Air
                                                                          Sumber: https://bit.ly/3DIjOPU
                  dipimpin oleh Abikoesno  Tjokrosoejoso. Sekretariat
                                                                          Gambar 1.4 Lukisan foto anggota BPUPK
                  BPUPK dipimpin oleh R.P. Soeroso.
                      Jepang membagi anggota BPUPK menjadi lima
                  golongan, yaitu golongan pergerakan, Islam, birokrat
                  (kepala  jawatan),  wakil  kerajaan  (kooti),  pangreh  praja,
                  dan golongan peranakan. Unsur­unsur perwakilan tersebut
                  cukup merepresentasikan keragaman golongan sosial
                  politik yang ada pada masa itu. Keanggotaan BPUPK
                  dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 dan  mengadakan
                  sidang pertama pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan
                  1 Juni 1945. BPUPK diketuai oleh K.R.T. Radjiman
                  Wedyodiningrat dengan Wakil Ketua Ichibangase Yosio
                  dan R.P. Soeroso. Dalam anggota BPUPK terdapat dua
                  orang perempuan, yaitu Mr. Ny. Maria Ulfa Santoso
                                                                          Sumber: https://bit.ly/3QeTPrb
                  dan Ny. R. Siti Sukaptinah Soenarjo Mangoenpoespito.    Gambar 1.5  Sidang  Badan  Penyelidik  Usaha-Usaha  Persiapan
                                                                          Kemerdekaan (BPUPK)
                    Wawasan Kewarganegaraan


                                                       Tokoh Perempuan dalam BPUPK














                   Maria Ulfah lahir di Kota Serang, Banten pada tanggal  segala permasalahan dalam perkawinan, khususnya mem-

















                   18 Agustus 1911. Ayahnya bernama Raden Mohammad  bantu kaum perempuan yang mengalami kesulitan dalam
                   Achmad adalah seorang pamong praja. Raden Mohammad  perkawinan. Pada masa pendudukan Jepang, beliau memilih
                   Achmad  merupakan  sosok  yang  berpengaruh  dalam  untuk bekerja di Departemen Kehakiman (Shikooku).
                   kehidupan Maria Ulfah. Berkat pemikirannya yang progresif,   Dalam Sidang BPUPK tanggal 13 Juli 1945, Ny. Maria Ulfa
                   Maria Ulfah dapat mengecap pendidikan tinggi. Maria  Santoso mengatakan bahwa hak-hak dasar perlu dimasukkan
                   Ulfah merupakan perempuan Indonesia pertama yang  dalam Undang-Undang Dasar. Oleh karena itu, beliau dianggap
                   berhasil mendapatkan gelar Meester in de Rechten (Mr) dari  sebagai anggota BPUPK yang berhasil memasukkan Pasal 27
                   Universitas Leiden pada tahun 1933.               UUD NRI Tahun 1945 tentang kesetaraan warga negara di
                      Peranan dalam pergerakan nasional dimulai pada tahun  dalam hukum tanpa pengecualian.
                   1934, saat Maria Ulfah menjadi guru di sekolah menengah   Setelah proklamasi kemerdekaan, Maria Ulfah ditugas-
                   Muhammadiyah dan Perguruan Rakyat. Di samping itu,  kan Sutan Syahrir untuk menjadi liaison officer, yaitu sebagai
                   Maria Ulfah mengadakan kursus pemberantasan buta huruf  penghubung antara pemerintahan republik dengan peme-
                   bagi ibu-ibu di Salemba Tengah dan Paseban. Peranannya  rintah Sekutu. Kemudian, dipercaya Perdana Menteri Sutan
                   dalam memperjuangkan hak-hak kaum perempuan dimulai  Syahrir untuk duduk sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet
                   ketika ikut dalam Kongres Perempuan Indonesia kedua tahun  Syahrir II dan III. Selain itu, Maria Ulfah juga mengeluarkan
                   1935 di Batavia. Pasca kongres, Maria Ulfah dipercaya untuk  Maklumat Kementerian Sosial tentang hari buruh sedunia.
                   memimpin sebuah Biro Konsultasi yang bertugas mengurusi  Sejak tanggal 19 Agustus 1947 hingga September 1962,
                                                                              Bab I  Pancasila sebagai Dasar Negara  5
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22