Page 41 - PAI Kelas VII
P. 41

Soal AKM


                                                           Tiga Bagian Iman
                                            .
                    Dalam Kitab Qa¯r al-Gais, Syekh Nawawi membagi urutan iman menjadi tiga bagian. Pertama, iman
                    taklidi, yakni meyakini keesaan Allah Swt. karena mengikuti perkataan ulama tanpa memiliki kemam-
                    puan untuk melakukan pembuktian. Iman ini harus terus-menerus dijaga karena mudah goyah oleh
                    informasi yang membuat ragu. Iman seperti ini pula yang terkadang bertambah dan berkurang. Iman
                    taklidi dianggap sah kendati tidak mampu memberi bukti soal keimanan kepada Allah Swt., rasul, dan
                    yang lain. Oleh karena itu, orang yang beriman seperti ini harus terus mempelajari ilmu tauhid sehingga
                    dapat memahami iman bukan dari perkataan ulama belaka.
                        Kedua, iman hakiki atau iman sejati. Orang yang beriman secara hakiki dapat diilustrasikan dengan
                    orang yang mengikat hatinya kepada keesaan Allah Swt. dengan ikatan yang teguh. Indikatornya,  seperti
                    dijelaskan Syekh Nawawi, andai kata ada sekelompok orang berilmu berselisih pendapat mengenai
                    keimanannya kepada Allah Swt. yang telah dia ikat sedemikian rupa, perselesihan orang berilmu itu
                    tidak menggoyahkan hatinya. Artinya, imannya tidak lagi dapat terpengaruh oleh perdebatan orang-
                    orang berilmu, baik yang membenarkan model keimanannya atau yang mengoreksinya. Iman hakiki ini
                    cenderung bertambah.
                        Ketiga, bagian iman yang terakhir, menurut Syekh Nawawi adalah iman istibdali. Orang yang 
                    beriman secara istibdali adalah orang yang selalu mencari dalil atau bukti adanya makhluk sebagai bukti
                    adanya Yang Maha Pencipta. Misalnya, secara logis, adanya suatu bangunan menunjukkan adanya yang
                    mendirikan bangunan. Mustahil bangunan berdiri sendiri. Inilah iman istibdali yang rasional. Kendati
                    tidak selalu demikian, misalnya adanya panas selalu jadi dalil adanya api. Sebab, dalam Al-Qur’an api
                    bisa ditundukkan oleh Allah Swt. untuk jadi dingin dan menyelamatkan Nabi Ibrahim a.s.
                                                                          Sumber: https://bit.ly/3uzl6gu dengan pengubahan seperlunya

                    1.  Jelaskan pendapat kalian tentang alasan mengapa orang beriman harus terus mempelajari ilmu tauhid!











                    2.  Dalam teks tersebut dijelaskan bahwa orang yang beriman secara hakiki, imannya tidak lagi dapat
                        terpengaruh oleh perdebatan orang-orang berilmu, baik yang membenarkan model keimanannya
                        atau yang mengoreksinya. Setujukah kalian dengan pernyataan tersebut?  Berilah tanda centang (√)
                        pada pilihan kalian!
                              Setuju

                              Tidak setuju
                        Jelaskan pendapat kalian!










                                                                               Bab I Pentingnya Iman dalam Kehidupan  25
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46