Page 37 - Fikih MTs Kelas VIII
P. 37

Kegiatan


                        Kerjakan kegiatan berikut secara berkelompok!
                        Buatlah kelompok yang beranggotakan 4–5 orang! Carilah informasi dari berbagai sumber yang
                        relevan atau bertanya kepada ahlinya mengenai sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah!
                        Jelaskan ketentuan sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah! Bagaimana persamaan dan
                        perbedaan antara sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah? Sebutkan pula hikmah atau
                        manfaat lainnya dalam melakukan sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah! Catatlah hasil
                        diskusi kalian pada buku tugas masing-masing. Setelah itu, presentasikan hasil diskusi kalian di
                        depan kelas.



                        Tokoh

                                                       Abdul Muthalib
                        Kakek Nabi  saw. dari pihak ayah bernama Abdul Muthalib, seorang pemuka Quraisy yang

                        dihormati.  Abdul  Muthalib  dipercaya  untuk  memegang  kunci  Kakbah.  Nama  lengkapnya
                        adalah Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusay bin Kilab.

                            Sebenarnya Abdul Muthalib lahir dengan nama Syaiba, tetapi sejak kecil ia dipelihara
                        dan  diasuh  oleh  pamannya  yang  bernama  al-Muthalib.  Sehingga  ia  lebih  dikenal  dengan
                        nama Abdul Muthalib. Nama inilah yang kemudian dikenal orang. Abdul Muthalib adalah
                        pemimpin yang dapat diterima oleh kabilah Arab pada masanya . Selama masa kepemim-

                        pinannya ia telah melaku kan hal-hal berikut.
                        a.   Menggali kembali sumber air zamzam dan membuat penampungan untuk air zamzam
                            tersebut.
                        b.  Menyelesaikan pertikaian antarkabilah yang terjadi pada masanya.

                        c.   Mendirikan lembaga syarif.
                            Nabi Muhammad  saw. diasuh oleh Abdul Muthalib sejak ditinggal wafat oleh ibunya,
                        Aminah binti Wahhab. Saat itu Nabi Muhammad  saw. ba ru berusia 6 tahun. Nabi Muhammad

                        saw. berada dalam pemeliharaan dan pengasuhan Abdul Muthalib kira-kira selama 2 tahun
                        atau sampai Abdul Muthalib wafat.
                            Abdul Muthalib lebih mencintai dan menya yangi  Nabi Muhammad saw. daripada cu cu-

                        nya yang lain. Bahkan, ia lebih mencintai Nabi Muhammad  saw. daripada anaknya sendiri.


                        Kecintaan Abdul Muthalib terhadap Nabi Muhammad  saw. telah diperlihatkan sejak kelahir-

                        an nya. Ketika baru lahir, Abdul Muthalib langsung menggendong Nabi Muhammad saw. dan
                        membawa nya ke samping Kakbah untuk dimohonkan doa selamat .
                            Pada waktu itu pula, Abdul Muthalib memberikan nama Muhammad  kepada cucunya .
                        Muhammad artinya orang terpuji. Ketika ditanyakan kepada Abdul Muthalib, mengapa mem-



                        beri nama Muhammad kepada cucunya? Padahal masyarakat pada waktu itu senang mem-
                        beri nama anak mereka dengan nama nenek moyangnya. Abdul Muthalib menjawab, “Saya
                        berharap kelak cucuku akan menjadi orang terpuji bagi Tuhan di langit dan bagi makhluk-Nya
                        di bumi.”
                            Sebelum  berpulang  ke  rahmatullah,  Abdul  Muthalib  berpesan  kepada  salah  seorang
                        putranya yang bernama Abu Thalib agar bersedia dan berjanji mengasuh  dan memelihara
                        Nabi Muhammad saw. dengan sebaik-baiknya. Demikianlah setelah Abdul Muthalib wafat,
                        pengasuhan Nabi Muhammad saw. dilanjutkan oleh Abu Thalib.
                                                                     Sumber: https://bit.ly/3SnuFHO, dengan pengubahan




                                                                                                  17
                                                                            Bab I Ketentuan Sujud  17
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42