Page 27 - PAI SMK Kelas X
P. 27

ْ    َ  ْ   ْ  َ  ْ  ُ  ُ  ّٰ  َ ُ  َ َّ  ْ َ  ْ  ْ  ُ  ّٰ  ُ  ْ  َ

                       ميظعلا لضفلا وذ للاوۗءۤاشي نم  ِ هيِتؤي ِللا لضف
                        ِ ِ
                                   ِ
                                                                     ﴾۲۱ :ديدحلا﴿

                  Artinya: Berlombalah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga yang lebar nya
                  (luasnya) selebar langit dan bumi, yang telah  disediakan bagi orang-orang  yang
                  beriman kepada Allah dan para rasul-Nya. Itulah karunia Allah yang dianugerah-
                  kan kepada  siapa yang dikehendaki-Nya. Allah  adalah Pemilik  karunia  yang
                  agung. (QS. Al-Ḥadīd (57): 21)

                         Tokoh

                                                                 Ibnu Sina
                    Ibnu Sina atau yang lebih dikenal dunia barat dengan Avicenna mempunyai nama lengkap Abu Ali Al-Huseyn bin
                    Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menurut Ibnu Khallikan, Al-Qifti, dan Bayhaqi, Ibnu Sina lahir pada bulan bulan Safar
                    370 H, di desa Afsanah, Bukhara, Uzbekistan. Ibnu Sina merupakan anak dari pasangan ‘Abdullah dan Sitarah. Ibnu
                    Sina memiliki ibu yang merupakan keturunan Persia, karena itu ketika Ibnu Sina masih remaja dia sering menulis puisi
                    dan esai dalam bahasa Persia.
                        Ibnu Sina telah memperlihatkan kecerdasan yang luar biasa sejak kecil, ia mempunyai kemampuan analisa berpikir
                    yang tajam dan daya ingat yang kuat. Orang tuanya mulai memberikan pendidikan agama dan logika sejak Ibnu Sina
                    masih berusia 5 tahun. Pada usia 10 tahun, Ibnu Sina telah hafal Al-Qur’an. Selain hafal hafal Al-Qur’an, ia juga belajar
                    fikih dan ilmu-ilmu syariat. Pada usia 16 tahun, Ibnu Sina telah menjadi pusat perhatian para dokter sezamannya.
                    Mereka sering menemuinya untuk berdiskusi perihal penemuan dalam bidang kedokteran. Memasuki usia 21 tahun,
                    Ibnu Sina mulai menulis karya-karya monumental di berbagai bidang keilmuan. Karya pertamanya berjudul Al-Majmu’u
                    (ikhtisar), yang memuat berbagai ilmu pengetahuan umum.
                        Abdul Halim Munthasir menyebutkan bahwa jumlah karya Ibnu Sina mencapai 276 buah. Beberapa karya
                    monumental Ibnu Sina, yaitu kitab Al-Qanun Fith Thib (Canon of Medicine), kitab Arjuzah Ibnu SIna Ath-Thibbiyah,
                    Mausu’ah Asy-Syifa’. Ibnu Sina wafat di Hamdzan, Persia pada tahun 428 H (1037 M) dalam usia 58 tahun. Selama masa
                    hidupnya Ibnu Sina memberikan kontribusi luar biasa terhadap kemajuan ilmu. Ibnu Sina wafat dengan meninggalkan
                    beberapa karya yang dikenang. Berbagai karya Ibnu Sina sebagai berikut.
                    1.  Bidang logika, yaitu Isaguji membahas ilmu logika Isagoge.
                    2.  Fi Aqsam Al-Ulum Al-Aqliyah (On the Divisions of the Rational Sciences) adalah buku tentang pembagian ilmu-ilmu
                        rasional.
                    3.  Bidang metafisika, yaitu Illahiyyat tentang ilmu Ketuhanan.
                    4.  Bidang psikologi, kitab An-Najat (book of deliverence) buku tentang kebahagiaan jiwa.
                    5.  Bidang geologi, Fi ad-Din, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi Liber den Mineralibus membahas
                        mengenai mineral.
                    6.  Bidang syair dan prosa, yaitu Al-Qashidah Al-Ainiyyah membahas syair-syair tentang jiwa manusia.
                    7.  Bidang sastra Arab, yaitu Risalah Fi Asbab Huduts Al-Huruf membahas tentang risalah sebab-sebab terjadinya huruf.
                    8.  Cerita-cerita roman fiktif, yaitu Risalah Ath-Thayr cerita seekor burung.
                    9.  Bidang politik, yaitu Risalah As-Siyasah (book on politics).
                                                                            Sumber: https://bit.ly/3RbV4GW dengan pengubahan seperlunya



                  C. Hadis tentang Kompetisi dalam Kebaikan

                  Selain Al-Qur’an, kompetisi dalam kebaikan juga terdapat dalam hadis
                  Rasulullah saw. Berikut hadis tentang kompetisi dalam kebaikan.






                                                                                      Bab I  Kompetisi dalam Kebaikan  11
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32