Page 83 - PRODUK TERBARU OK
P. 83
LKPD ELEKTRONIK INTERAKTIF SISTEM KOORDINASI
a. Hiperpituitarisme, yaitu sekresi berlebihan hormon hipofisis anterior yang
terjadi akibat adanya tumor.
b. Akromegali, disebabkan oleh kelebihan produksi hormon pertumbuhan.
c. Penyakit Addison, disebabkan oleh hiposekresi hormon oleh kelenjar
adrenal (Pujiyanto,2023).
D. Teknologi Mengatasi Kelainan dan Gangguan Sistem Koordinasi Pada
Manusia
Penyakit, kelainan dan gangguan merupakan penyebab kematian
terbesar di Indonesia. Berbagai teknologi yang berkaitan dengan sistem
koordinasi telah banyak dikembangkan, salah satunya yaitu: Deep brain
stimulation (DBS), Transcranial Magnetic stimulation (TMS).
1. Deep Brain Stimulation (DBS)
Deep Brain Stimulation digunakan untuk penyakit parkinson dan
kelainan pergerakan lainnya. DBS ini merupakan suatu stimulator yang
ditanam pada nukleus dalam pada otak dan disambungkan dengan
pembangkit pulsasi yang ditanam dibawah klavikula (Santosa, et al.,
2019).
2. Transcranial Magnetic Stimulation (TMS)
Transcranial Magnetic Stimulation adalah metode yang secara non-
invasif yang mrnggunakan medan magnet untuk menstimulus dan
mempelajari korteks otak atau sel-sel saraf di otak. TMS efektif dalam
mengobati depresi berat, terutama ketika pengobatan lain tidak berhasil
(Lampah, et al., 2022).
64

