Page 5 - Kelas_10_SMA_Bahasa_Indonesia_Siswa_Neat
P. 5
Prawacana
Pembelajaran Teks
uji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena hanya atas
petunjuk dan hidayah-Nya, penyusunan buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
PAkademik ini dapat diselesaikan. Dalam keterbatasan waktu, dengan dukungan para
penyusun dan konsultan serta penelaah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
(Badan Bahasa) akhirnya dapat mewujudkan buku untuk SMA/MAK/SMK kelas X.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena hanya atas
petunjuk dan hidayah-Nya, penyusunan buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik ini dapat diselesaikan. Dalam keterbatasan waktu, dengan dukungan para
penyusun dan konsultan serta penelaah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
(Badan Bahasa) akhirnya dapat mewujudkan buku untuk SMA/MAK/SMK kelas X.
Buku ini dipersiapkan untuk mendukung kebijakan Kurikulum 2013 yang tidak hanya
mempertahankan bahasa Indonesia berada dalam daftar pelajaran di sekolah, tetapi juga
menegaskan pentingnya keberadaan bahasa Indonesia sebagai penghela dan pembawa
ilmu pengetahuan. Dengan paradigma baru tersebut, Badan Bahasa terpanggil untuk
bertindak menjadi agen perubahan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Perubahan
pembelajaran itu tercermin dalam buku yang dirancang berbasis teks ini. Melalui buku ini,
diharapkan siswa mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan
fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa berbasis teks, bahasa Indonesia diajarkan
bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban
fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya
akademis. Teks merupakan satuan bahasa yang berisi ungkapan makna secara kontekstual.
Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip
bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata
atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-
bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu
penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa
yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4)
bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. Sehubungan
dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa setiap teks memiliki struktur tersendiri
yang satu sama lain berbeda. Sementara itu, struktur teks merupakan cerminan struktur
berpikir. Dengan demikian, makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak
pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya.
Hanya dengan cara itu, siswa kemudian dapat mengonstruksi ilmu pengetahuannya
melalui kemampuan mengobservasi, mempertanyakan, mengasosiasikan, menganalisis,
dan menyajikan hasil analisis secara memadai.
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik v