Page 16 - Modul Sejarah Indonesia Kelas XII KD 3.2 dan 4.2
P. 16
Modul Sejarah Indonesia Kelas XII KD 3.2 dan 4.2
Belanda,mengangkatnya sebagai “Sultan Boneka”Belanda, Sultan Syarif Kasim II
tentu saja menolak. Ia tetap memilih bergabung dengan pemerintah Republik
Indonesia. Atas jasanya tersebut, Sultan Syarif Kasim II dianugerahi gelar Pahlawan
Nasional oleh pemerintah Indonesia.
2. Peran Tokoh Daerah dalam Mempertahankan Keutuhan
Negara dan Bangsa Indonesia
a. Bung Tomo
Sejarah mencatat, arek-arek Suroboyo telah berperan
penting dalam mengusir penjajah dari Tanah Air. Peristiwa
itu terjadi pada 10 November 1945 atau yang kemudian
diabadikan menjadi Hari Pahlawan. Menyebut Hari
Pahlawan, memori bangsa teringat dengan aksi heroik
Sutomo atau lebih dikenal dengan Bung Tomo dalam
pertempuran di Surabaya melawan pasukan Inggris dan
NICA-Belanda.
Dalam perang itu, Bung Tomo tampil sebagai orator ulung
di depan corong radio. Suara dan pekikan takbirnya
membakar semangat rakyat untuk berjuang melawan para penjajah.
Arek Arek Surabaya
b. I Gusti Ngurah Rai
Pahlawan asal Bali yang berjasa besar dalam perjuangan
mengusir penjajah Belanda dari Indonesia. Bergelar
kolonel di angkatan tentara Indonesia, I Gusti Ngurah Rai
memimpin resimen Ciung Wanara dalam
melumpuhkan Netherlands-Indies Civil
Administration (NICA).
Tercatat pada tahun 1946, I Gusti Ngurah Rai menjadi
tokoh sentral dalam Puputan Margarana di Kabupaten
Tabanan, Bali. Perang habis-habisan hingga tetes darah
terakhir melawan pasukan pemerintah sipil
Belanda. Berkat jasa-jasanya, pemerintah Indonesia
menganugerahi Rai dengan gelar pahlawan nasional pada
1975. Namanya juga dijadikan sebagai nama jalan di berbagai wilayah di Indonesia dan
bandara di Bali.
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 11