Page 55 - modul kelompok 1
P. 55
3. Mitigasi Bencana Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi pada saat batuan di kerak bumi mengalami
tekanan yang sangat hebat disebabkan oleh pergerakan lempeng-
lempeng yang menjadi landasan benua. Lempengan yang
dimaksud disini yaitu lempeng samudra dan lempeng benua dan
kedua lempeng tersebut akan bergesekan di kerak bumi. Ketika
kedua lempengan saling bergesek dan bertumbukan akan
menghasilkan gelombang kejut atau biasanya disebut dengan
gempa bumi. Kekuatan gempa bumi diukur dengan skala Richter
dimana diukur dimulai dari 1 (getaran ringan) sampai 9 (getaran
merusak).
Lempeng samudera yang rapat massa lebih besar ketika
bertumbukan dengan lempeng benua di area tumbukan (subduksi)
akan bergerak menyusun ke bawah. Gerakan lempeng akan
mengalami perlambatan akibat bergesekan dengan selubung bumi
yang akan menyebabkan akumulasi energi di area patahan dan
area subduksi. Akibatnya pada sekitaran area tersebut terjadi
tekanan, tarikan dan geseran. Ketika batas elastisitas lempeng
terlampaui maka akan terjadi patahan batuan yang diikuti oleh
lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses tersebut mengakibatkan
getaran partikel ke segala arah yang dinamakan sebagai
gelombang gempa bumi (seismic waves). Gempa bumi dengan
kekuatan yang besar dapat memicu terjadinya tsunami.
48