Page 60 - E-Modul Interaktif Hidrokarbon & Minyak Bumi
P. 60

Plastik Sekali Pakai: Kimia di Balik


                             Kenyamanan dan Bencana Lingkungan







                                                  Apakah kamu pernah berbelanja
                                                  dan      menggunakan             kantong

                                                  plastik  untuk  membawa  barang
                                                  belanjaanmu?


           Gambar 1.10 Kantong Plastik
           Sebagai Wadah Belanja


              Pastik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Mulai dari

        kantong belanja, botol minuman, sedotan, hingga kemasan makanan, semuanya

        terbuat  dari  plastik.  Namun,  tahukah  kalian  bahwa  plastik  ini  dibuat  dari
        senyawa hidrokarbon tak jenuh yang disebut alkena? Senyawa penyusun plastik,

        terutama  plastik  sekali  pakai  yang  umum  digunakan  adalah  Polietilena  (PE).

        Polietilena  dibentuk  melalui  proses  polimerisasi  senyawa  hidrokarbon  yaitu
        etena  (C₂H₄).  Plastik  PE  banyak  digemari  karena  sifatnya  ringan,  namun  tetap

        kuat, serta memiliki ketahanan tinggi terhadap air dan zat kimia (Deglas, 2023).
        Namun, di balik kepraktisannya, plastik menimbulkan masalah besar. Sebagian

        besar  jenis  plastik  sekali  pakai  seperti  kantong  plastik  (kresek),  sedotan,  dan

        kemasan makanan berakhir mencemari lingkungan karena jarang di daur ulang.
                    Di  sisi  lain,  masalah  sampah  plastik  telah  menjalar  bukan  hanya  tentang

        sampah yang menumpuk dan tidak terkendali, namun masalah jangka panjang
        yang menyangkut ekosistem di bumi. Senyawa penyusun kantong plastik yaitu

        polietilena merupakan hasil polimerisasi etena, sebuah alkena yang berasal dari

        minyak  bumi.  Proses  ini  mengubah  molekul  kecil  etena  menjadi  rantai  panjang
        polietilena dengan susunan molekul yang terdiri dari sekitar 1000 atom karbon

        (Ermawati, 2011). Struktur karbon yang panjang ini membuat plastik sulit terurai

        secara  alami  (non-biodegradable)  (Kusuma  &  Desramadhani,  2023).  Akibatnya,
        plastik  membutuhkan  waktu  ratusan  hingga  ribuan  tahun  untuk  terurai

        sepenuhnya.  Meskipun  begitu,  seiring  waktu,  plastik  dapat  terpecah  menjadi

        partikel  yang  lebih  kecil  yang  dikenal  sebagai  mikroplastik,  dengan  ukuran
        kurang  dari  5  mm  yang  mencemari  tanah,  air,  dan  bahkan  masuk  ke  dalam

        rantai makanan manusia (Pradiptaadi & Fallahian, 2022).



                                                                                                         43
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65