Page 86 - PERPUSTAKAAN CERDAS
P. 86

Keterlibatan  aktif perpustakaan  dalam  membangun hubungan
                 dengan komunitas sangat penting karena perpustakaan berperan
                 sebagai pusat informasi. Dengan terlibat aktif  dalam komunitas,
                 perpustakaan dapat memastikan akses yang lebih mudah dan inklusif
                 terhadap  bahan bacaan, referensi, dan sumber daya pendidikan
                 bagi semua anggota  masyarakat, termasuk mereka yang kurang
                 mampu atau yang berada  di daerah  terpencil.  Program literasi,
                 pelatihan keterampilan, dan lokakarya yang diselenggarakan oleh
                 perpustakaan  membantu  masyarakat  meningkatkan  kemampuan
                 membaca, menulis, serta keterampilan  digital dan teknologi.
                 Keterlibatan ini mendukung pendidikan seumur hidup dan membantu
                 masyarakat beradaptasi dengan perkembangan zaman.

                   Perpustakaan sering kali menjadi tempat yang netral dan inklusif,
                 di mana semua orang, tanpa memandang  latar belakang,  dapat
                 berkumpul,  belajar, dan berinteraksi.  Ini memberikan lingkungan
                 yang aman bagi masyarakat untuk berkembang secara intelektual
                 dan sosial. Dengan tersedianya ruang dan program yang relevan
                 dengan kebutuhan komunitas, perpustakaan dapat mendorong warga
                 untuk berpartisipasi dalam  berbagai kegiatan. Hal ini membantu
                 memperkuat rasa memiliki terhadap perpustakaan sebagai institusi
                 publik  yang bermanfaat  bagi  semua. Keterlibatan  perpustakaan
                 dalam program outreach, seperti perpustakaan keliling atau layanan
                 untuk kelompok rentan, membantu mengurangi kesenjangan sosial
                 dengan  memberikan  akses yang setara terhadap sumber daya
                 pendidikan. Hal ini mendukung inklusi sosial dan  memastikan
                 bahwa  setiap orang, tanpa memandang  latar belakang ekonomi
                 atau sosial, memiliki akses terhadap pengetahuan (Santosa, 2022).

                   Kurangnya minat baca di Indonesia telah mendorong berbagai
                 lembaga pemerintah dan  komunitas untuk mengambil tindakan
                 dalam meningkatkan minat baca. Salah satunya yaitu, Perpustakaan
                 Nasional  RI ikut serta dalam sebuah gerakan yang dinamakan
                 Pustakawan Bergerak. Berdasarkan hal tersebut, diharapkan para
                 pustakawan turut serta dalam pengembangan minat baca dan upaya
                 peningkatan literasi untuk kesejahteraan. Namun, saat ini partisipasi
                 pustakawan di tengah masyarakat semakin sulit karena munculnya
                 perpustakaan  komunitas yang dikenal  dengan  berbagai  nama,
                 seperti gubuk baca, rumah baca, taman baca, pojok baca, galeri
                 baca, sanggar baca, dan pos baca. Pegiat keaksaraan merupakan

                                                                               77
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91