Page 20 - Master BW_Pengantar Akuntansi untuk Perusahaan Jasa dan Dagang_ok (fix)
P. 20
2. Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle), dimana pelaporan
keuangan dilaksanakan dalam periode waktu tertentu.
3. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle), yang mengatur
bahwa setiap barang dan jasa yang diperoleh dicatat berdasarkan
sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang atau
jasa tersebut.
4. Prinsip Satuan Moneter, artinya pencatatan transaksi dalam satuan
mata uang, sehingga hal-hal yang bersifat kualitatif seperti mutu,
prestasi dan sejenisnya tidak dapat dicatat dalam satuan mata
uang.
5. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern), dimana
perusahaan atau entitas ekonomi beroperasi secara
berkesinambungan tanpa ada hentinya kecuali ada peristiwa yang
tidak dapat dihindari lagi.
6. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle), dimana
laporan keuangan menampilkan semua informasi dan apabila ada
yang tidak dapat disajikan, akan ditambahkan sebagai catatan.
7. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle),
pendapatan merupakan aktiva yang diperoleh dari hasil penjualan
barang atau jasa.
8. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle), dalam hal ini
mempertemukan pendapatan dengan biaya sehingga diperoleh
laba atau rugi dari hasil operasional perusahaan.
9. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle), yaitu metode dan
prosedur yang digunakan tetap dan tidak berubah-ubah sehingga
dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya dan memberi
manfaat dalam pengambilan keputusan.
9