Page 7 - BUKU AJAR HEMATOLOGI
P. 7
cubiti) yaitu pada vena mediana cubiti. Vena ini merupakan pembuluh
darah balik yang ideal untuk pengambilan darah karena selain rasa
sakit yang minimal saat penusukan, vena ini tidak mudah bergerak
karena mempunyai dasar yang keras.
2. Desinfektan area vena mediana cubiti dengan kapas alkohol 70%
dengan gerakan memutar dari tengah ketepi, biarkan 30 detik untuk
pengeringan alkohol.
3. Pasang karet pembendung (Torniquet) di atas vena mediana cubiti
disertai pengepalan tangan pasien membantu panampakan vena.
4. Keluarkan semprit dari plastik, tarik jarum pengisap untuk memeriksa
kelancaran.
5. Tusuk jarum ke dalam vena, posisi lubang jarum menghadap keatas
o
dengan sudut 15-30
6. Lepaskan torniquet setelah darah mengalir (Jangan biarkan torniquet
terpasang lebih 1 menit)
7. Tarik perlahan-lahan penghisap (Plunger) dan biarkan semprit terisi
darah.
8. Lepaskan jarum perlahan-lahan dan segera tekan dengan kapas selama
3-5 menit.
9. Masukkan darah ke dalam tabung yangsudah berisi antikogulan.
Catatan : Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan
darah vena adalah :
a. Pemasangan torniquet (Tali pembendung)
Pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat
menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan nilai hemotokrit/PCV
dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total, AST,
besi, kolestrol,lipid total).
b. Melepas torniquet sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan
hematoma.
c. Penusukan
Penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan
jaringan sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu,
penusukan yang berkali-kali juga berpotensi menyebabkan
hematoma.
d. Tusukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena
menyebabkan merembesnya darah ke jaringan dapat
mengakibatkan hematoma.
e. Kulit yang disuk masih basa oleh alkohol menyebabkan hemolisis
sampel akibat kontaminasi oleh alkohol, rasa terbakar, dan rasa
nyeri yang berlebihan pada pasien ketika dilakukan penusukan.
3