Page 44 - E-Modul Gelombang Bunyi dan Cahaya Kelas XI IPA
P. 44
Menurut Snellius:
Jadi, diperoleh persamaan
dengan:
Dengan n2 adalah indeks bias medium tempat cahaya datang n1 adalah
medium tempat cahaya terbiaskan, sedangkan ip adalah sudut pantul
yang merupakan sudut terpolarisasi. Persamaan di atas merupakan
bentuk matematis dari Hukum Brewster.
E.3. Polarisasi dengan Pembiasan Ganda
Kita dapat berimajinasi akan contoh polarisasi dengan pembiasan ganda
yaitu peristiwa cahaya mengenai kaca, maka cahaya lewat dengan kelajuan
sama ke segala arah. Hal ini disebabkan karena kaca hanya memiliki satu nilai
indeks bias. Tetapi dalam bahan-bahan kristal tertentu seperti kalsit dan
kuarsa, kelajuan cahaya tidak sama untuk segala arah. Ini disebabkan karena
bahan-bahan tersebut memiliki dua nilai indeks bias. Jadi cahaya yang
melalui bahan ini akan mengalami pembiasan ganda.
Contoh dari cahaya yang mengenai kristal kalsit, sebuah berkas cahaya
tak terpolarisasi jatuh pada kristal kalsit. Sinar yang keluar dari kristal
terpisah menjadi dua bagian, yakni sinar biasa (tidak dibelokkan) dan sinar
istimewa (dibelokkan). Sinar biasa tak terpolarisasi, tetapi sianr istimewa
terpolarisasi. Keduanya adalah terpolarisasi bidang dan arah getarnya saling
tegak lurus. Sinar biasa mematuhi hukum Snellius, tetapi sinar luar biasa tidak
karena sinar ini merambat dengan kelajuan berbeda dalam arah berbeda di
dalam Kristal.