Page 12 - MATERI SALAT SUNNAH_OK
P. 12
Disusun oleh : Shohimatul Luthfah,S.Ag,M.Pd.I dan Atiqoh Rachmah,S.Pd.I Modul Fikih MTsN I Sidoarjo
Tugas
Setelah mempelajari ketentuan shalat sunnah, cobalah kalian praktekkan tata cara salah satu
shalat sunnah secara berkelompok, dan kelompom lain memperhatikan dan akan menilai
praktek kalian
1. Shalat Sunnah adalah semua shalat selain shalat fardhu yang lima waktu dimana jika kita
menunaikannya akan mendapat ganjaran sedangkan jika tidak dilaksanakan tidak mendapat dosa.
Shalat Sunnah ada banyak sekali yang bisa kita kerjakan selagi kita masih mau mendekatkan diri
kepada sang Maha Pencipta, Allah swt.
2. Shalat Sunnah Muakkad adalah shalat sunah yang sangat dikuatkan (selalu dikerjakan)
Rasulullah saw. shalat sunnah muakkad merupakan shalat yang betul-betul dianjurkan untuk
dikerjakan bagi umat Islam sebagaimana Nabi juga melakukannya. Shalat Sunnah Muakkad terdiri
dari beberapa macam, diantaranya :
a. Salat sunnah rawatib, yaitu shalat sunah yang dikerjakan mengiringi shalat fardu lima waktu,
baik yang dilakukan sebelumnya (Qabliyah) maupun sesudahnya (Ba’diyah)
b. Tarawih merupakan bentuk jamak dari kata tarwihah yang berarti istirahat, dan bisa juga
berarti jalsah (duduk). Kemudian perbuatan duduk pada bulan Ramadhan setelah selesai shalat
malam 4 rakaat disebut tarwihah; karena dengan duduk itu orang-orang bisa beristirahat setelah
lama melaksanakan qiyam Ramadhan.
c. shalat Tahajud, yaitu shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari sesudah bangun tidur
setelah shalat Isya, dan waktu yang utama melaksanakannya di sepertiga malam yang terakhir.
Shalat sunnah tahajud dalam bahasa arab disebut Sholatun Lail yang artinya shalat di malam
hari.
d. Shalat Witir ialah shalat sunah yang dilakukan pada malam hari dengan jumlah rakaatnya ganjil,
paling sedikit 1 rakaat dan paling banyak 11 rakaat. Shalat witir hukumnya sunnah muakkadah.
Salat Witir disunnahkan setiap hari dan tidak hanya pada bulan Ramadhan
e. Shalat Idain, yaitu dua shalat hari raya bagi umat Islam, yang pelaksanaannya pada waktu
dhuha. Hukum melaksanakan shalat ‘idain adalah sunnah muakkad, artinya sunnah yang
dikuatkan.
f. Shalat sunah tahiyatul masjid adalah shalat sunnah dua rakaat yang di kerjakan sesaat
setelah kita memasuki masjid. Shalat Tahiyatul Masjid dilaksanakan sebanyak dua rakaat
sebelum duduk di dalam masjid. Bacaan-bacaan shalat Tahiyatul Masjid sama dengan bacaan
shalat yang lainnya, hanya niat saja yang berbeda.
g. Shalat Sunnah Duha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha, yaitu ketika
matahari telah terbit atau naik kurang lebih 7 hasta hingga terasa panas menjelang shalat dzhur.
Shalat dhuha dilakukan dalam satuan dua rakaat satu kali salam.
3. Shalat Sunnah Gairu Muakkad adalah shalat sunnah yang tidak dikuatkan (kadang-kadang
dikerjakan Rasulullah saw, kadang-kadang tidak dikerjakan). Shalat Sunnah Gairu Muakkad
terdiri dari beberapa macam, diantaranya :
a. Shalat Sunnah Rawatib Gairu Muakkad, meliputi : empat rakaat sebelum shalat Ashar, dua
rakaat sebelum shalat Magrib, dua rakaat sebelum shalat Isya
SHALAT JAMAK QASHAR [Dibalik kesulitan ada kemudahan] Modul Fikih MTsN I Sidoarjo 12