Page 33 - REVISI E-Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi_Neat
P. 33

E-Modul Keseimbangan dan Dinamika Rotasi



                       Jika menggunakan hukum II Newton dan menghubungkan
                 percepatan  sudut  dengan  percepatan  linier    maka  didapatkan
                 persamaan 1 berikut ini:

                                    ...   ..................................................................... (2)
                           Besaran  merupakan momen inersia partikel bermassa m,

                 yang  berotasi  sejauh  r  dari  sumbu  rotasi.  Persamaan  ini  juga
                 menyatakan  hubungan  antara  torsi,  momen  inersia  dan
                 percepatan  sudut  partikel  yang  melakukan  gerak  rotasi.  Jadi,
                 momen  inersia  merupakan  perkalian  antara  massa  benda
                 dengan  kuadrat  jarak  partikel  dari  sumbu  perputaran.

                 Persamaan  fisika  untuk  momen  inersia  pada  suatu  partikel
                 dapaat dituliskan pada persamaan 3 dibawah ini.
                                                ............................................................... (3)











                        Saat partikel berjumlah banyak dengan massa (m1, m2,
                 m3,  ...)  dan  jarak  (r1,  r2,  r3,  ...)  yang  berbeda-beda  terhadap
                 poros, maka momen inersianya adalah jumlah total dari momen

                 inersia  masing-masing  partikel  dan  dapaat  dituliskan  pada
                 persamaan 4 dibawah ini.

                                                 .............................................................. (4)
                           Jika suatu benda tidak dapat ditampilkan sebagai kumpulan
                 partikel,  tetapi  merupakan  distribusi  massa  yang  kontinu  dapat
                 menggunakan persamaan (5) dibawah ini.


                                          17
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38