Page 16 - MODUL AJAR BAB III
P. 16
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.4
Tahun-tahun terakhir perang kemerdekaan sampai dengan pembentukan UUD
merupakan masa pertentangan dan perselisihan antara 13 negara bagian. Nampak di sini
adanya 2 blok: Selatan (9 negara bagian) dan Utara (4 negara bagian). Negara-negara
bagian Selatan dipimpin oleh Thomas Jefferson dan Utara oleh Hamilton. Selatan
menghendaki kekuasaan terbesar pada masing-masing Negara, Utara menghendai
kekuasaan terbesar pada pemerintahan pusat.
Pada tahun 1787 semua wakil Negara-negara berkumpul di Philadelpia untuk
menyusun UUD. Antara Utara dan Selatan akhirnya didapat kompromi, yaitu Negara
masing-masing bersumpah setia pada UUD dan tidak akan melanggarnya. Sebaliknya
pemerintah pusat tidak akan campur tangan dalam negeri Negara-negara bagian. Urusan
dalam negeri dipegang negara masing-masing. Urusan umum, luar negeri, pertahanan,
dan lain-lain mengenai negara-negara Amerika itu semuanya dipegang oleh pemerintah
pusat, yang terdiri dari:
1) Presiden (untuk 4 tahun) dibantu oleh state Departement (9 kementrian-
kementrian)
2) Congress (parlemen) teridiri dari:
a. Senate; tiap Negara bagian mengirim 2 orang
b. House of representatives; jumlah wakil atas dasar jumlah penduduk tiap-tiap
Negara.
Dengan adanya kesepakatan dalam penyusunan Undang-Undang Dasar dan
Perangkat Negara lain, Amerika Serikat akhirnya berdiri sebagai sebuah negara yang
lepas dari Inggris, dengan Presiden pertamanya adalah George Washington (1789 –
1797) untuk masa jabatan 2 periode.
f. Pengaruh Revolusi Amerika
Revolusi Amerika merupakan salah satu revolusi besar dunia yang
berpengaruh terhadap umat manusia. Di Eropa, Revolusi Amerika ini menjadi
inspirasi terjadinya Revolusi Perancis. Rakyat Perancis secara bersama-sama bersatu
menyerang dan menguasai penjara Bastille sebagai salah satu upaya menggulingkan
kekuasaan Louis XVI yang absokut. Revolusi Amerika ini juga mempengaruhi
wilayah-wilayah lainnya di dunia. Di Amerika Latin, pengaruh Revolusi Amerika
mendorong negara-negara di kawasan itu untuk melepaskan diri dari ikatan
penjajahan,
Revolusi Amerika mempunyai pengaruh yang besar terhadap pelaksanaan hak
asasi manusia dan pelaksanaan pemerintahan demokrasi di dunia. Hal ini dikarenakan
Reformasi Amerika merupakan peperangan untuk mempertahankan kebebasan,
kemerdekaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Presiden Amerika
Serikat ke-16 Abraham Linconln dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan hak-
hak asasi manusia. Ia seorang Presiden Amerika Serikat yang menentang praktik
perbudakan. Penghapusan praktik perbudakan di Amerika Serikat membawa angin
segar bagi pelaksanaan hak-hak asasi manusia yang mengilhami lahirnya Pernyataan
Hak-Hak Asasi Manusia Sedunia pada 10 Desember 1948.
13