Page 13 - Modul Suhu & Kalor Bermuatan Kearifan Lokal
P. 13
termodinamika atau dikenal juga dengan hukum
kesetimbangan yang berbunyi:
Jika benda A dan benda B secara terpisah berada dalam
kesetimbangan termal dengan benda C, maka benda A
dan benda B berada dalam kesetimbangan termal satu
sama lain.
Hukum ini menyatakan bahwa dua buah benda akan
bersuhu sama jika mengalami kesetimbangan termal. Dalam
keadaan demikian keduanya tidak bertukar energi. Jadi,
suhu merupakan sifat yang menentukan benda dalam
kondisi kesetimbangan termal atau tidak dengan benda
lain. Ini pengertian suhu lainnya menurut hukum
kesetimbangan.
Alat yang dapat mengukur suhu suatu benda disebut
termometer. Termometer bekerja dengan memanfaatkan
perubahan sifat fisik benda akibat perubahan suhu.
Termometer berbentuk tabung kaca yang berisi cairan
berupa air raksa atau alkohol. Pada suhu yang lebih tinggi,
raksa di dalam tabung memuai sehingga menunjuk ke angka
yang lebih tinggi pada skala. Sebaliknya, pada suhu yang
lebih rendah raksa dalam tabung menyusut sehingga
menunjuk ke angka yang lebih rendah pada skala. Ada empat
skala yang digunakan dalam mengukur suhu, yaitu skala
Celsius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin
1. Skala Celcius
Penemu Skala Celcius adalah Anders Celcius (1701-
1744). Bidang kedokteran banyak menggunakan skala suhu
ini. Titik tetap atas skala ini adalah titik didih air, yaitu 100℃
dan titik tetap bawah skala ini adalah titik lebur es, yaitu nilai
0℃
2. Skala Fahrenheit
Pencetus Skala Fahrenheit adalah Daniel Gabriel
Fahrenheit (1686-1736). Amerika sering menggunakan
skala ini. Titik 212 ℉ merupakan titik tetap atas berdasarkan
titik didih air murni pada tekanan 1 atm dan titik 32℉
merupakan titik tetap bawah berdasarkan titik beku.
3