Page 84 - E-modul Potyvirus untuk Siswa
P. 84

RANGKUMAN







                       •  Virus adalah satu set dari satu atau lebih molekul genom yang mengandung
                          asam  nukleat  (DNA  atau  RNA),  biasanya  dibungkus  oleh  selubung
                          pengaman berupa protein selubung (coat protein) atau lipoprotein dan hanya
                          dapat memperbanyak diri dalam sel inang.

                       •  Virus pada tumbuhan paling banyak mempunyai asam nukleat berupa RNA
                          jika dibandingkan dengan virus yang asam nukleatnya berupa DNA.

                       •  Bentuk-bentuk  partikel  virus  tumbuhan  yaitu  rigid  rods,  flexuous  rods,
                          spherical  particles,  basilliform  envelope,  pleomorphic  envelope,  dan
                          geminate.

                       •  Potyvirus memiliki struktur virion yang terdiri dari 10 segmen protein: P1-
                          Pro, HC-Pro, P3, CI, NIa, NIb, 6K1 dan 6K2, P3N-PIPO, CP, serta VPg

                       •  Translokasi virus tumbuhan berawal dari: 1) Virus masuk ke host atau inang
                          melalui  vektor  (pembawa)  →  pelepasan  asam  nukleat  virus  (RNA  atau
                          DNA)  ke  dalam  sel  inang  →  asam  nukleat  virus  (DNA  atau  RNA)
                          mengambil  alih  metabolisme  sel  inang  dan  virus  berreplikasi  →

                          perpindahan  antar  sel  melalui  plasmodesmata;  2)  Pergerakan  jarak  jauh
                          virus pada tumbuhan dilakukan melalui floem; 3) Virus keluar dari floem
                          untuk  memulai infeksi  baru dan terjadi penularan virus dari tanaman ke
                          tanaman lainnya.

                       •  Mekanisme penularan Potyvirus dapat melalui secara mekanik, biji, serbuk
                          sari, dan serangga vektor.

                       •  Gejala  yang  ditimbulakn  infeksi  Potyvirus  dapat  berupa  mosaik,  kliring
                          vena,  klorosis,  malformasi,  distorsi  daun,  nekrosis,  pengerdilan,  leaf
                          cupping, Mottling daun, oily-looking streak, shoestrings, dll.

                       •  Upaya yang dapat dilakukan dalam mengendalikan infeksi Potyvirus yaitu
                          dengan  menggunakan  pestisida,  bioinsektisida,  mulsa  plastik  reflektif,
                          pemuliaan kultivar tahan, dan masih banyak lagi.












                                                                                                              84
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89